12.05.2013 Views

budaya-bebas

budaya-bebas

budaya-bebas

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

kontennya dapat terjual. Dalam kasus yang demikian, pasar komersial<br />

menjadi ukuran kesuksesan pencipta. Mayoritas properti kreatif tidak<br />

menikmati keberhasilan tersebut, tetapi beberapa pihak jelas dapat<br />

merasakan keuntungannya. Kehidupan komersial sangatlah penting<br />

bagi konten yang bersifat demikian. Banyak yang beranggapan bahwa<br />

kreativitas melemah begitu pasar komersial tidak ada.<br />

Setelah kehidupan komersial suatu properti kreatif berakhir,<br />

tradisi kita selalu membuka peluang bagi berlangsungnya kehidupan<br />

yang kedua. Sebuah surat kabar menyampaikan berita setiap hari ke<br />

pintu-pintu rumah warga Amerika. Hari berikutnya, koran tersebut<br />

akan digunakan untuk membungkus ikan atau untuk mengisi karduskardus<br />

untuk melindungi barang pecah belah atau membangun arsip<br />

pengetahuan tentang sejarah kita. Dalam kehidupan kedua, konten<br />

terus memberikan informasi, bahkan jika informasi tesebut sudah<br />

tidak lagi untuk dijual.<br />

Hal yang sama juga berlaku pada buku. Buku dalam bentuk cetak<br />

bersirkulasi dengan sangat cepat di pasar (kini rata-rata memakan<br />

waktu hanya setahun3 ). Setelah ia terjual habis, biasanya buku tersebut<br />

dapat dijual di toko-toko buku bekas, dan pemegang hak ciptanya<br />

tidak mendapatkan apa pun dari transaksi ini. Ia juga disimpan di<br />

perpustakaan, di mana orang banyak dapat membaca buku, juga<br />

dengan gratis. Toko-toko buku bekas dan perpustakaan-perpustakaan<br />

merupakan kehidupan kedua dari sebuah buku. Kehidupan kedua ini<br />

sangat penting bagi penyebaran dan kestabilan <strong>budaya</strong>.<br />

Namun asumsi tentang kehidupan kedua yang stabil untuk<br />

properti kreatif ini semakin tidak berlaku bagi komponenkomponen<br />

terpenting dalam <strong>budaya</strong> populer di abad keduapuluh dan<br />

keduapuluhsatu. Untuk hal-hal seperti ini”televisi, film, musik, radio<br />

dan Internet” tidak jaminan bagi berlangsungnya kehidupan kedua.<br />

Untuk jenis-jenis <strong>budaya</strong> seperti ini, seolah kita sudah menggantikan<br />

peran perpustakaan dengan toserba seperti Barnes & Noble. Dengan<br />

<strong>budaya</strong> ini, apa yang masih bisa terakses tidak lain adalah hal-hal<br />

yang masih menjadi permintaan di pasar tertentu. Sementara di luar<br />

itu, <strong>budaya</strong> punah.<br />

“PROPERTI” 135

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!