You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
INTERVIEW<br />
“PERSOALAN TUJUH BULAN SAYA SELESAIKAN SETENGAH JAM.”<br />
P<br />
RESIDEN<br />
Joko Widodo mengaku malu ketika<br />
bertemu dengan Presiden Vietnam Truong<br />
Tang Sang di Konferensi Tingkat Tinggi APEC<br />
Beijing, November 2014. Kala itu Presiden Truong<br />
menanyakan rencana Indonesia kembali<br />
membeli beras dari Vietnam. “Presiden Jokowi,<br />
kapan mau beli beras lagi dari Vietnam”<br />
ujarnya menirukan tawaran Presiden Truong.<br />
“Malu, tidak” ujar Jokowi.<br />
Sepulang dari pertemuan tersebut, Presiden<br />
langsung memanggil Menteri Pertanian Amran<br />
Sulaiman. Ia menyatakan tidak mau mendengar<br />
pertanyaan seperti itu dari pemimpin<br />
negara lain. Menteri Amran pun diminta<br />
memenuhi program swasembada maksimal<br />
dalam tiga tahun. Tanpa ada tawar-menawar<br />
waktu.<br />
Amran mengaku banyak kendala yang dihadapinya<br />
untuk program swasembada pangan.<br />
Tapi ia bergerak cepat. Salah satu upaya yang<br />
ditempuhnya adalah menggandeng TNI Angkatan<br />
Darat. Pada Kamis, 8 Januari lalu, misalnya,<br />
ia menandatangani nota kesepahaman<br />
dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal<br />
Gatot Nurmantyo. Menteri kelahiran Bone,<br />
Sulawesi Selatan, itu “meminjam” Bintara<br />
Pembina Desa (Babinsa) untuk dijadikan petugas<br />
penyuluh pertanian.<br />
“Sekarang pertanian punya persoalan kekurangan<br />
penyuluh 20 ribu orang,” ujar Amran<br />
saat penandatanganan naskah di Balai Kartini,<br />
Jakarta. Kehadiran Babinsa turut mengawasi<br />
distribusi pupuk subsidi, yang selama ini kerap<br />
bocor dan tidak merata sebarannya.<br />
Lantas bagaimana dengan irigasi, benih, dan<br />
alat mesin pertanian yang juga amat dibutuhkan<br />
petani Seberapa optimistis dia memenuhi<br />
target swasembada dalam tempo tiga tahun<br />
Berikut ini petikan paparan Amran saat ditemui<br />
di Balai Kartini dan seusai acara minum<br />
jamu bersama di Kementerian Koperasi, Jumat<br />
pagi.<br />
MAJALAH DETIK 12 - 18 JANUARI 2015