10.01.2015 Views

1y3agbn

1y3agbn

1y3agbn

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

KOLOM<br />

MENCEGAH<br />

POLITISASI DANA DESA<br />

AGAR SEMANGAT KONSOLIDASI PENANGANAN DESA<br />

TERINTEGRASI DAN UTUH, PENGELOLAANNYA MASUK TANGGUNG<br />

JAWAB KEMENTERIAN DESA.<br />

OLEH: ARIE SUJITO<br />

BIODATA<br />

Nama: Arie Sujito<br />

Tempat/Tanggal Lahir:<br />

Madiun, 12 September 1972<br />

Pendidikan:<br />

● Jurusan Sosiologi, Fakultas<br />

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik<br />

Universitas Gadjah Mada<br />

(UGM), Yogyakarta, 1997<br />

TARIK-MENARIK sebagian pengurusan dan klaim kewenangan Kementerian<br />

Dalam Negeri dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah<br />

Tertinggal, dan Transmigrasi menjadi sinyal buruk. Terjadinya tarik-ulur<br />

pembagian kewenangan pengatur an mengenai desa, siapa yang nanti<br />

bakal menjadi lead organization pengelolaan implementasi Undang-Undang Desa,<br />

telah lama diperkirakan.<br />

Kita tahu pengelolaan dana alokasi desa dari APBN yang bakal dikucurkan ratarata<br />

Rp 600-750 juta per desa. Agar tidak dipolitisasi pihak-pihak yang berkepentingan,<br />

undang-undang ini mengantisipasinya dengan mensyaratkan transfer dana<br />

ke desa dititipkan ke kabupaten (transit), kemudian diakses oleh desa. Perlu dicatat,<br />

dana alokasi desa, sesuai dengan semangat UU Desa, merupakan hak desa, bukan<br />

hak kelola kementerian.<br />

Secara substansi, soal pemilahan pengaturan sistem administrasi desa, pemerintahan,<br />

pelayanan publik, infrastruktur, dan seterusnya sebenarnya tidak sulit<br />

MAJALAH DETIK 12 - 18 JANUARI 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!