Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
HUKUM<br />
UTOMO Karim terpaksa menyambangi<br />
kantor Kejaksaan Agung,<br />
Jakarta, Kamis, 8 Januari lalu. Kuasa<br />
hukum Marco Archer Cardoso<br />
Moreira, terpidana mati kasus penyelundupan<br />
13,4 kilogram kokain berkewarganegaraan<br />
Brasil, itu ingin memastikan kabar rencana<br />
eksekusi atas kliennya.<br />
“Berita eksekusi ramai di media. Tapi saya sebagai<br />
pengacara belum diberi tahu. Makanya<br />
saya ingin minta konfirmasi,” kata Karim.<br />
Jika kliennya itu akan dieksekusi, tentu jaksa<br />
mesti memberitahukan kepada pihak keluarga.<br />
Apalagi terpidana adalah orang asing. Saat<br />
ini Marco dibui di Lembaga Pemasyarakatan<br />
Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Ia<br />
juga sudah didatangi pihak Kejaksaan Agung<br />
dan Kepala Kejaksaan Tinggi Cilacap terkait<br />
rencana eksekusi tersebut.<br />
Marco berurusan dengan polisi hingga dijatuhi<br />
hukuman mati lantaran menyembunyikan<br />
kokain di dalam pipa kerangka gantole yang<br />
Konferensi pers oleh Menteri<br />
Hukum Yasonna Laoly seusai<br />
pertemuan jajaran pemerintah<br />
dengan lembaga peradilan,<br />
membahas polemik soal<br />
eksekusi mati dan putusan<br />
tentang pengajuan PK di<br />
kantor Kementerian Hukum,<br />
Jakarta, Jumat (9/1).<br />
ADITYA MARDIASTUTI/DETIKCOM<br />
MAJALAH DETIK 12 - 18 JANUARI 2015