10.01.2015 Views

1y3agbn

1y3agbn

1y3agbn

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

NASIONAL<br />

Kapal AL Malaysia terlihat<br />

dari helikopter TNI AU<br />

Super Puma dalam misi<br />

pencarian pesawat AirAsia<br />

QZ8501 di perairan Selat<br />

Karimata, Selasa (6/1).<br />

VERI SANOVRI/REUTERS<br />

CUACA tak bersahabat ketika lima<br />

penyelam bersiap mencari kotak hitam<br />

pesawat AirAsia QZ8501, Kamis<br />

pagi, 8 Januari lalu. Gelombang laut<br />

mengombang-ambingkan boat yang membawa<br />

Pasukan Katak TNI Angkatan Laut itu.<br />

Awan mendung menggelayut di atas perairan<br />

Selat Karimata, Kalimantan Tengah, tempat<br />

jatuhnya pesawat yang terbang dari Surabaya<br />

menuju Singapura tersebut, Ahad pagi, 28<br />

Desember 2014.<br />

Namun tim penyelam tetap terjun ke laut<br />

dengan mengikuti tali yang diikatkan ke ekor<br />

kapal. Ujung lain terikat pada balon berwarna<br />

oranye yang mengapung di permukaan. Balon<br />

itu dipasang oleh Tim SAR gabungan sebagai<br />

penanda lokasi bagian ekor pesawat nahas<br />

tersebut, yang ditemukan sehari sebelumnya.<br />

Benar saja, baru di kedalaman 5 meter, tim<br />

terdorong arus di bawah permukaan. Lima<br />

anggota pasukan khusus dari Marinir itu tetap<br />

berusaha menyelam. Tapi, di kedalaman 8 meter,<br />

arus kian kencang. Tak kuat menahan, penyelam<br />

pertama menyembul ke permukaan.<br />

“Setelah 7-8 menit, akhirnya tidak bisa ditembus,”<br />

kata Letnan Dua TNI Edy Abdillah,<br />

MAJALAH DETIK 12 - 18 JANUARI 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!