10.01.2015 Views

1y3agbn

1y3agbn

1y3agbn

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

FOKUS<br />

CEO AirAsia Tony Fernandes<br />

RACHMAN HARYANTO/DETIKCOM<br />

deral Perhubungan Udara dikonfrontasikan<br />

dengan petinggi AirNav Indonesia, Angkasa<br />

Pura I, Otoritas Bandara Internasional<br />

Juanda, dan PT Indonesia AirAsia. Mereka<br />

ditanya mengapa AirAsia bisa terbang pada<br />

hari Minggu, padahal Ditjen Perhubungan<br />

Udara tidak pernah memberi izin rute setiap<br />

Minggu.<br />

Bahkan, berdasarkan keterangan Otoritas<br />

Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) dan<br />

Changi Airport Group, AirAsia terbang setiap<br />

Minggu sejak Oktober 2014. Menurut CAAS,<br />

AirAsia sebenarnya direstui terbang setiap<br />

hari bolak-balik Juanda dan Changi, tapi AirAsia<br />

hanya empat hari itu saja ke sana, yakni<br />

setiap Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu.<br />

Data itu berbeda dengan izin rute yang<br />

diterbitkan Ditjen Perhubungan Udara, yakni<br />

Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu. Izin rute<br />

yang terbit pada 24 Oktober 2014 itu sesuai<br />

dengan permintaan AirAsia.<br />

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan<br />

Udara Djoko Murjatmodjo menjelaskan,<br />

AirAsia memang mengantongi slot tujuh<br />

hari penerbangan baik di Singapura maupun<br />

di Indonesia. Namun Kementerian, kata dia,<br />

hanya menyetujui empat hari karena hanya<br />

itu jumlah hak angkut Surabaya-Singapura<br />

yang tersisa dan bisa dipakai AirAsia.<br />

Hak angkut diatur lewat perjanjian bilateral<br />

Indonesia dengan Singapura. Peraturan<br />

Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun<br />

2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan<br />

Udara menyatakan permohonan izin rute<br />

oleh maskapai bisa ditolak Kementerian jika<br />

hak angkut tidak tersedia.<br />

Memang, kata Djoko, AirAsia mengajukan<br />

permohonan menggeser penerbangan ke<br />

Minggu. Namun permohonan itu baru dilayangkan<br />

pada hari kecelakaan QZ8501, Minggu,<br />

28 Desember 2014. “Tapi baru diajukan<br />

pada hari itu, kan tidak bisa, tidak mungkin<br />

kami putihkan,” ujarnya.<br />

Ketua IDSC Hemi Pamuraharjo menolak<br />

berkomentar tentang pertemuan di kantor<br />

Jonan itu. Ia hanya menyatakan slot time<br />

yang dikeluarkan pihaknya tidak bisa dipakai<br />

AirAsia buat terbang. “Slot time bukan izin<br />

terbang, tapi alokasi waktu di bandara yang<br />

bisa digunakan oleh airline,” ujarnya.<br />

MAJALAH DETIK 12 - 18 JANUARI 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!