You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
EKONOMI INFRASTRUKTUR<br />
PERBATASAN<br />
Menteri Koordinator<br />
Perekonomian Sofyan Djalil<br />
mengatakan alokasi anggaran<br />
pembangunan infrastruktur<br />
wilayah perbatasan cukup<br />
besar.<br />
Infrastruktur memang menjadi salah satu<br />
titik lemah utama pembangunan Indonesia.<br />
Dalam laporan tahun lalu yang berjudul Indonesia:<br />
Avoiding the Trap, misalnya, Bank Dunia<br />
menyebut kurangnya infrastruktur membuat<br />
pertumbuhan ekonomi tertekan. “Diperkirakan<br />
Indonesia kehilangan setidaknya 1 persen pertumbuhan<br />
ekonomi tiap tahun karena investasi<br />
(infrastruktur) yang rendah ini,” ungkap Bank<br />
Dunia.<br />
Lembaga yang biasa memberi pinjaman bagi<br />
kebutuhan infrastruktur dan program peningkatan<br />
kemakmuran lain ini mengatakan total<br />
anggaran infrastruktur Indonesia kurang dari<br />
4 persen dari produk domestik bruto (PDB).<br />
Padahal yang dibutuhkan setidaknya dua kali<br />
lipat. Saat itu Bank Dunia menyatakan mencabut<br />
subsidi bahan bakar minyak—yang lebih<br />
banyak mengucur ke orang kaya, bukannya<br />
orang tak mampu—bakal memberi ruang lega<br />
bagi infrastruktur.<br />
Bambang memang tidak menjelaskan berapa<br />
jatah untuk infrastruktur perbatasan, yang<br />
sedang digenjot karena menjadi gengsi bangsa.<br />
Tapi Menteri Koordinator Perekonomian<br />
Sofyan Djalil mengatakan alokasi anggaran<br />
pembangunan infrastruktur wilayah perbatasan<br />
cukup besar. “Kita akan gunakan uang itu<br />
untuk bangun jalan, jembatan, rel kereta api,<br />
jalan tol, infrastruktur pertanian, dan pelabuhan,”<br />
ucapnya.<br />
Ia memastikan, dalam APBN Perubahan 2015<br />
yang sedang digodok, pemerintah ingin memastikan<br />
perbatasan harus menjadi serambi<br />
Indonesia yang pantas. “Angkanya saya belum<br />
tahu, pekan depan diajukan ke APBNP,” ucapnya.<br />
MAJALAH DETIK 12 - 18 JANUARI 2015