You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
FOKUS<br />
Pesawat Airbus A320 milik<br />
AirAsia mendarat di Bandara<br />
Soekarno-Hatta. Penerbangan<br />
AirAsia QZ8501 rute<br />
Surabaya-Singapura dinyatakan<br />
ilegal karena tak memiliki izin<br />
rute dari Ditjen Perhubungan<br />
Udara.<br />
ENNY NURAHENI/REUTERS<br />
PERDEBATAN pecah di kantor<br />
Menteri Perhubungan Ignasius<br />
Jonan di lantai sembilan gedung<br />
Kementerian Perhubungan. Dua<br />
kubu berseberangan soal legal atau tidaknya<br />
AirAsia QZ8501 berangkat dari Surabaya ke<br />
Singapura hanya bermodal slot time atau<br />
alokasi ketersediaan waktu terbang.<br />
Rapat yang dimulai pukul tiga sore pada<br />
Sabtu, 3 Januari 2015, itu berawal dari laporan<br />
izin terbang QZ8501 bermasalah yang<br />
diterima Jonan. Begitu menerima informasi<br />
itu, Jonan sehari sebelumnya segera membekukan<br />
penerbangan AirAsia rute Juanda-<br />
Changi.<br />
Setelahnya, Jonan mengundang rapat bawahannya<br />
di Direktorat Jenderal Perhubungan<br />
Udara dan Indonesia Slot Coordinator<br />
(IDSC) pada Sabtu pukul setengah sembilan<br />
pagi. Saat itu Jonan diberi penjelasan mengenai<br />
aturan slot time dan izin rute.<br />
Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang<br />
Keterbukaan Informasi Publik Hadi Mustofa<br />
Djuraid menceritakan, izin bermasalah<br />
itu ketahuan saat Kementerian menyelidiki<br />
alasan AirAsia memajukan jam penerbangan.<br />
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara<br />
menemukan, maskapai itu tidak punya izin<br />
terbang hari Minggu.<br />
Sorenya, IDSC dan pejabat Direktorat Jen-<br />
MAJALAH DETIK 12 - 18 JANUARI 2015