1y3agbn

INTERNASIONAL
KAMI, SERIGALA-SERIGALA
MALAM, BANGGA TELAH LAHIR
DI TANAH ORANG-ORANG
BESAR, TANAH SLAVIA, TANAH
BAGI ORANG-ORANG TAK
TERKALAHKAN.”
tanah bagi pemberontak Rusia, tanah yang tak
pernah membiarkan dunia tertidur sejak Imperium
Romawi.”
Alexander Benish, pemimpin kedua Night
Wolves, mengatakan prinsip mereka sebenarnya
tak rumit-rumit
amat. “Cintai negerimu,
punya keyakinan,
dan jangan pernah
pakai atau menjual
narkoba,” kata Benish
beberapa waktu lalu.
Mereka, kata Benish,
tak sepakat dengan
gaya klub motor gede
dari Amerika Serikat
seperti Hells Angels.
“Gaya pengendara
motor besar itu antisosial.
Mereka menenggak bir dan, jika ada orang
lain bikin masalah, mereka akan menghajarnya
babak-belur.... Mereka pikir mereka lebih baik
dari orang lain. Itu bukan filosofi kami. Kami
hanya menggunakan kekerasan sebagai jalan
terakhir.”
Didirikan pada 1989, hanya beberapa saat
sebelum Uni Soviet tumbang, serigala-serigala
malam dari Rusia ini memiliki sejumlah
bengkel motor besar dan kios tato. Pemimpin
tertinggi Nochnye Volki sejak pertengahan
1990-an adalah Alexander Zaldostanov alias
Khirurg alias The Surgeon alias Dokter Bedah.
Julukan Zaldostanov ini bukan asal julukan. Dia
memang dokter spesialis bedah mulut. Tapi
Zaldostanov meninggalkan meja bedah dan
memilih berkelana di atas motor besar.
Sejak lahir, Serigala-serigala Malam memang
begitu lekat dengan aroma nasionalisme Rusia.
Slogan mereka, ”Di mana pun Nochnye Volki
ada, itu adalah Rusia.” Tak aneh jika mereka
memuja dan mendukung kebijakan-kebijakan
nasionalistis Presiden Vladimir Putin. Mereka
memimpikan kejayaan Rusia seperti kejayaan
Uni Soviet di masa lalu. “Kami menganggap
diri sebagai bagian dari tentara Rusia,” kata
sang Dokter Bedah.
Menurut Benish, patriotisme Rusia sangat
penting bagi anggota Serigala Malam. “Se-
MAJALAH DETIK 12 - 18 JANUARI 2015