10.01.2015 Views

1y3agbn

1y3agbn

1y3agbn

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SELINGAN<br />

Ali KUPU-KUPU<br />

DAN LEBAH<br />

MUHAMMAD Ali dikagumi khalayak penggemar tinju di dunia karena pertandingannya<br />

selalu asyik ditonton. Dia bukan sekadar ingin secepatnya mengkanvaskan<br />

lawan seperti Mike Tyson. Gaya bertandingnya khas. Terus bergerak<br />

memutari ring sambil sesekali melepaskan pukulan mematikan ke wajah lawan. Ali<br />

menyebut strategi itu “Terbang seperti kupu-kupu dan menyengat bagai lebah.”<br />

Dalam karier profesionalnya, Muhammad “The Greatest” Ali mencatatkan rekor 61<br />

pertandingan dengan 56 kemenangan (37 KO dan 19 menang angka) serta 5 kekalahan.<br />

Ali pernah kehilangan 3 kali gelar juara dunia tinjunya. Berikut ini perjalanan karier Ali.<br />

• 1960<br />

Ali meraih medali emas<br />

tinju dalam Olimpiade di<br />

Roma. Medali itu kemudian<br />

dibuang ke Sungai Ohio<br />

karena kecewa atas sikap<br />

diskriminatif yang dialaminya<br />

dari masyarakat.<br />

• 25 Februari 1964<br />

Ali, 22 tahun, meraih gelar juara dunia tinju kelas berat<br />

setelah mengalahkan Sonny Liston di Miami.<br />

- Nama Muhammad Ali adalah pemberian Elijah Muhammad,<br />

pemimpin Black Moslem Amerika Serikat, untuk menggantikan<br />

nama Cassius Marcellus Clay Junior, yang disandangnya<br />

sejak lahir, 17 Januari 1942.<br />

• 1967<br />

Ali menolak wajib militer untuk dikirim berperang di<br />

Vietnam melawan Vietkong yang disokong komunis. “Aku<br />

tidak punya masalah dengan Vietkong,” ujarnya.<br />

• 8 Maret 1971<br />

Ali kehilangan sabuk juara dunia kelas berat karena<br />

kalah angka dari Joe Frazier di New York City.<br />

- Atas sikapnya itu, gelar juara dunia Ali dicabut dan ia dilarang<br />

bertinju selama 3,5 tahun. Sikap itu juga memantik<br />

ancaman pembunuhan terhadap dirinya.<br />

• 11 Oktober 1973<br />

Ali melakukan pertandingan ekshibisi di Istora<br />

Senayan melawan petinju Belanda, Rudi Lubbers.<br />

Ia menang angka dalam pertandingan 12 ronde<br />

berhadiah US$ 200 ribu itu.<br />

• 23 Oktober 1973<br />

Di Singapura, Ali dibuat terkagum-kagum oleh Wong Yue<br />

Chee. Pendekar wushu itu tak oleng sama sekali ketika<br />

Ali meninjunya di bagian leher dan kerongkongan. “Gila,<br />

ini benar-benar gila,” ujar Ali terpana.<br />

• 1 Oktober 1975<br />

Ali kembali mengalahkan Joe Frazier<br />

dengan hasil KO di ronde ke-14. Saat<br />

diwawancara seusai pertandingan<br />

yang dikenal dengan sebutan “The Thrilla<br />

in Manila” itu, Ali pingsan karena kelelahan di Manila.<br />

• 25 Mei 1976<br />

1974<br />

28 JANUARI<br />

Ali, yang sudah berumur 32<br />

tahun, revans dan mengalahkan<br />

Joe Frazier lewat pertarungan<br />

12 ronde di New York City.<br />

• 15 Februari 1978<br />

30 OKTOBER<br />

Ali mengalahkan<br />

petinju muda<br />

George Foreman<br />

Kinshasa, Zaire.<br />

Delapan bulan setelah mengkanvaskan Frazier, Ali, di<br />

usia 33 tahun, harus meladeni pegulat kenamaan asal<br />

Jepang, Antonio Inoki, di Tokyo. Ali dinyatakan sebagai<br />

pemenang dengan hadiah spektakuler: US$ 6 juta.<br />

Di usia 36 tahun, Ali kalah angka melawan Leon<br />

Spinks yang lebih muda. Tujuh bulan kemudian<br />

Ali membalas kekalahannya dari Spinks di Las<br />

Vegas.<br />

• 11 Desember 1981<br />

Ali kalah angka di ronde ke-10 melawan<br />

Trevor Berbick. Setelah kekalahan<br />

kedua ini, Ali benar-benar pensiun<br />

sebagai petinju di Nassau, Bahama.<br />

• 2 Oktober 1980<br />

Ali kalah angka dari bekas<br />

mitra tandingnya, Larry<br />

Holmes, di Las Vegas.<br />

• 1984<br />

Tim dokter dari<br />

Mayo Clinic mendiagnosis<br />

Ali menderita<br />

parkinson.<br />

• 1991<br />

Selama Perang Teluk, Ali<br />

melakukan perjalanan ke<br />

Irak dan menemui Presiden<br />

Saddam Hussein dalam<br />

upaya membebaskan warga<br />

Amerika yang disandera<br />

di sana.<br />

1996<br />

Dengan tangan gemetar akibat<br />

parkinson, Ali menyulut api<br />

kaldron Olimpiade di Atlanta.<br />

Di arena itu pula Ali kembali<br />

mendapatkan replika medali<br />

emas Olimpiade 1960, yang<br />

dibuangnya di Sungai Ohio.<br />

23 OKTOBER 1996<br />

Ali kembali berkunjung<br />

ke Indonesia. Ia diterima<br />

sejumlah tokoh Islam<br />

dan Menteri Penerangan<br />

Harmoko.<br />

• 11 September 2001<br />

Ali tampil ke publik dan menyatakan bahwa para<br />

pelaku teror ke menara WTC di New York tidak mewakili<br />

Islam. Mereka telah keliru dalam memahami<br />

Islam secara benar.<br />

• 1998-2008<br />

Perserikatan Bangsa-Bangsa mendapuk Ali sebagai Utusan<br />

Khusus Perdamaian. Ali tercatat membagikan 232 juta<br />

paket makanan di berbagai lokasi kelaparan di negaranegara<br />

berkembang.<br />

• 17 November 2002<br />

Ali melawat ke Kabul, Afganistan, sebagai tamu khusus PBB.<br />

• April 2011<br />

Bersama para pemimpin muslim di AS, Ali menyerukan<br />

kepada pemimpin spiritual Iran, Ayatullah Ali Khamenei, agar<br />

membebaskan Shane Bauer dan Josh Fattal, dua warga Amerika,<br />

yang ditahan sejak 2009. Lima bulan kemudian keduanya<br />

dibebaskan Iran, menyusul Sarah Shroud pada 2010.<br />

• 27 Juli 2012<br />

Ali menjadi pembawa bendera kehormatan Olimpiade di<br />

London.<br />

• Oktober 2014<br />

Kesehatan Ali dikabarkan memburuk, tapi Ali menepisnya<br />

lewat Twitter.<br />

• 21 Desember 2014<br />

Ali dilarikan ke rumah sakit akibat penyakit pneumonia<br />

ringan.<br />

Biodata<br />

Nama: Muhammad Ali<br />

Nama sebelumnya:<br />

Cassius Marcellus Clay Junior<br />

Lahir: 17 Januari 1942 di Louisville, Kentucky,<br />

Amerika Serikat<br />

Ayah: Cassius Marcellus Clay Senior<br />

Ibu: Odessa Grady Clay<br />

Istri:<br />

1. Sonji Roi (1964-1966)<br />

2. Belinda Boyd (1967-1977)<br />

3. Veronica Porche Anderson (1977-1996)<br />

4. Yolanda “Lonnie” Williams (1996-sekarang)<br />

Anak:<br />

• Jamilah, Rashed, Muhammad Ali Jr (dari istri<br />

kedua)<br />

• Hanna Yasmeen Ali dan Laila Ali (dari istri<br />

ketiga)<br />

PASTI LIBERTI MAPPAPA | SUDRAJAT | AP | GUARDIAN | DAILY MAIL<br />

MAJALAH DETIK 12 - 18 JANUARI 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!