10.01.2015 Views

1y3agbn

1y3agbn

1y3agbn

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

BISNIS<br />

Mekanik Planet Ban sedang<br />

mengganti ban sepeda<br />

motor bebek. Selain menjual<br />

ban, jaringan toko ini<br />

menjual oli.<br />

BUDI ALIMUDDIN/DETIKCOM<br />

mampu mencatat 1.600-1.700 item barang<br />

terjual setiap bulannya,” ucapnya. Jumlah toko<br />

ini naik-turun, kadang karena salah hitung<br />

lokasi, ada pula yang habis kontrak lahan.<br />

Saat ini mereka menawarkan bisnis ini dalam<br />

bentuk waralaba kepada para karyawan<br />

perusahaan besar yang pensiun. Yang penting<br />

ada lahan—baik milik sendiri atau sewa.<br />

“Ukuran bangunan minimumnya 9 x 4 meter,<br />

sementara tanahnya 12 x 4 meter juga cukup,”<br />

ucapnya. Di samping itu, mesti menyetor Rp<br />

225 juta.<br />

Setiap pewaralaba akan mendapatkan stok<br />

barang Rp 50 juta. Pewaralaba bisa menentukan<br />

empat karyawan yang direkrut. Setelah<br />

berjalan, toko akan menyerahkan 3 persen<br />

hasil penjualan kepada mereka. Ia menjamin,<br />

sebelum memasuki kerja sama di tahun ketiga,<br />

setiap toko telah mampu mengembalikan<br />

modal pewaralaba. “Bahkan beberapa toko<br />

kami tak sampai 2 tahun,” ucapnya.<br />

Meski ada jaringan toko ban dengan konsep<br />

modern ini, toko tradisional yang cukup bagus<br />

mengambil segmen pasar masih bisa bertahan.<br />

Gideon Mario, misalnya, yang membuka toko<br />

ban di sekitar Bintaro, Jakarta Selatan. Pemuda<br />

27 tahun ini berkonsentrasi pada ban dan suku<br />

cadang Vespa, meski merek lain juga dilayani.<br />

Tahun lalu, Mario berhasil membukukan<br />

transaksi senilai Rp 350-400 juta sebulan<br />

dari penjualan ban, saat ini hanya di kisaran<br />

Rp 250 juta hingga Rp 300 juta sebulan.<br />

Mario belum mau membuka cabang tokonya<br />

di tempat lain. “Belum ada modal,” ucapnya<br />

sembari tertawa. n BUDI ALIMUDDIN<br />

MAJALAH DETIK 12 - 18 JANUARI 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!