You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
EKONOMI INFRASTRUKTUR<br />
Jangankan mobil,<br />
sepeda motor saja<br />
tak bisa melewati<br />
jalan-jalan di<br />
desa kami.<br />
PERBATASAN<br />
pembangunan dibanding Malaysia. Itu sebabnya,<br />
tahun ini pemerintah gencar membangun<br />
infrastruktur perbatasan. “Kita juga tidak mau<br />
kalah dengan yang di seberang sana,” kata<br />
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan<br />
Umum dan Perumahan Rakyat Djoko<br />
Murjanto.<br />
Proyek ini di antaranya memperlebar dan<br />
memuluskan akses ke perbatasan Kalimantan-<br />
Malaysia menjadi empat lajur sekualitas jalan<br />
tol, mempercepat jalan yang sejajar dengan<br />
perbatasan itu, membangun rumah-rumah di<br />
sana, dan memastikan seluruh wilayah yang<br />
menjadi ujung tombak wilayah Indonesia itu<br />
teraliri listrik.<br />
Kondisi wilayah perbatasan Indonesia dengan<br />
Malaysia memang sangat menyedihkan.<br />
Desa Suruh Tembawang, yang masuk wilayah<br />
kecamatan tempat pintu perbatasan utama,<br />
Entikong, misalnya. Kepala Desa Suruh Tembawang,<br />
Gak Mulyadi, mengatakan tidak ada<br />
akses darat ke kampungnya. “Jangankan mobil,<br />
sepeda motor saja tak bisa melewati jalan-jalan<br />
di desa kami,” ucapnya via telepon.<br />
Biasanya, jalur ke Entikong menggunakan<br />
sungai, tapi sudah beberapa lama ini terputus<br />
oleh bongkahan batu yang longsor. Akibatnya,<br />
ia dan warga desanya biasa memikul hasil panen<br />
menyeberang ke wilayah Malaysia, Tebedu,<br />
untuk menjualnya.<br />
Kondisi desa-desa seberang perbatasan itu,<br />
menurut dia, jauh lebih bagus. Di sana pemerintah<br />
membangun jalan aspal mulus antardesa.<br />
Warganya pun, ujarnya, sangat diperhatikan<br />
pemerintah. “Setiap mereka gagal panen,<br />
biasanya pemerintah kerajaan datang melakukan<br />
survei, kemudian memberikan bantuan<br />
berupa modal dan pupuk serta obat-obatan<br />
untuk masa tanam selanjutnya,” ucap kepala<br />
desa yang sekaligus memiliki 2,5 hektare sawah<br />
tadah hujan ini.<br />
Bukan cuma jalan desa yang kondisinya menyedihkan.<br />
Data Badan Perencanaan Pembangunan<br />
Nasional memperlihatkan jalur sejajar<br />
perbatasan sepanjang Kalimantan, misalnya,<br />
memiliki panjang sekitar 1.600 kilometer atau<br />
kira-kira jarak Jakarta-Surabaya bolak-balik. Tapi<br />
yang sudah tersambung kurang dari separuhnya,<br />
baru sekitar 700 kilometer. Itu pun yang<br />
sudah diaspal kurang dari separuh yang sudah<br />
tersambung itu. Sisanya masih jalan tanah atau<br />
jalan berbatuan kecil (agregat).<br />
MAJALAH DETIK 12 - 18 JANUARI 2015