10.01.2015 Views

1y3agbn

1y3agbn

1y3agbn

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

FOKUS<br />

Saya bukan di Surabaya,<br />

tapi saya harus<br />

mempertanggungjawabkan<br />

itu. Tadi pagi saya dicopot<br />

sebagai manajer di kantor<br />

pusat.<br />

Zulbrito Radikar, anggota IDSC,<br />

bercerita keluhan koleganya<br />

yang dicopot setelah kisruh izin<br />

terbang AirAsia.<br />

BAHTIAR RIVAI/MAJALAH DETIK<br />

potan tersebut.<br />

Pesan itu antara lain mengabarkan sang kawan<br />

merasa dikorbankan, karena ia bertugas di<br />

kantor pusat, sehingga tidak tahu-menahu tentang<br />

slot di Bandara Surabaya, tempat AirAsia<br />

QZ8501 yang celaka itu lepas landas. Ia bekerja<br />

di Kementerian Perhubungan sejak 1986 dan<br />

sampai sekarang belum pernah naik pesawat<br />

AirAsia.<br />

“Saya bukan di Surabaya, tapi saya harus mempertanggungjawabkan<br />

itu. Tadi pagi saya<br />

dicopot sebagai manajer di kantor pusat,”<br />

ucap Zulbrito membacakan isi BBM sang<br />

kolega.<br />

Zulbrito tidak menjelaskan jabatan resmi<br />

koleganya. Hanya, keluhan ini keluar<br />

dari mulutnya tidak lama setelah Jonan<br />

mengumumkan pencopotan dua pejabat<br />

internal Kementerian pada Selasa, 6 Januari<br />

2015.<br />

Dua pejabat tersebut adalah Unit Kerja Pelaksana<br />

Slot Time di Otoritas Bandara Wilayah<br />

3 Surabaya dan Principal Operation Inspector<br />

Kementerian di maskapai Indonesia AirAsia.<br />

Zulbrito gusar tragedi jatuhnya pesawat AirAsia<br />

QZ8501 di Selat Karimata pada Minggu,<br />

28 Desember 2014, merembet ke ruang kerjanya.<br />

Tragedi AirAsia memang akhirnya membuka<br />

sengkarut pengelolaan penerbangan komersial<br />

di seantero Nusantara. AirAsia QZ8501 ternyata<br />

terbang tanpa kelengkapan surat.<br />

Pesawat ini hanya menyodorkan surat izin<br />

slot untuk terbang ke Singapura dari Surabaya.<br />

Padahal, untuk terbang, sebuah pesawat harus<br />

memiliki izin rute yang dikeluarkan oleh Dirjen<br />

Perhubungan Udara.<br />

Tidak ayal IDSC pun ikut diseret-seret. IDSClah<br />

yang mengelola pemberian izin slot terhadap<br />

maskapai penerbangan yang beroperasi di<br />

Indonesia.<br />

●●●<br />

IDSC dibentuk pada 2011 melalui keputusan<br />

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor<br />

KP 402 Tahun 2011 tentang Penetapan Petugas<br />

Pelaksana IDSC.<br />

MAJALAH DETIK 12 - 18 JANUARI 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!