12.07.2015 Views

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

umah dan gedung didirikan menurut pesawat dan ilmu baru, dan datangnya gempa itu bisadiketahui dengan perkakas gempa. Disini juga nyata pesawat itu mempertinggi kekuasaanbangsa Jepang atas Alam itu. Juga nyata pesawat itu mengubah sifat passief, penerima,menjadi aktif, penyerang.Gempa pada tingkat bermula mendidik orang Jepang menjadi ahli gempa. Pada tingkatkedua daerahnya gempa itu oleh ahli gempa dijadikan daerah, dimasa sang gempa, walaupunbelum lagi terbasmi, tetapi sudah berkurang, terkendali. Perlantunan juga berlaku di Jepang.Pada negeri yang dahulunya damai, penerima dengan senyum seperti senyumnya bungaChrisantium, bangsa Sakura.MISAL KETIGA (MARX).Manusia itu dengan berlaku atas Alam diluar dirinya sendiri menukar Alam itu danakhirnya menukar dirinya sendiri.Dalam beberapa ratus tahun dibelakang ini, penduduk Jawa tak perduli atas piminan bangsalain atau tidak ! Sudah menukar Jawa berhutan rimba lebat, menjadi "Kebun Asia”.Dahulu Indonesia Jawa terkenal sebagai perantau, pemindah pelajar dan pedagang sampaikebenua Afrika dan Amerika Tengah. Sekarang itu ternama sebagai penduduk "honkvst blijftzitten in zijn dessa”, melekat pada desany, sesudah bermacam tipuan halus atau kasardijalankan, baru dia tinggalkan desanya buat pergi ke "Seberang”, sedangkan dahulu kalaseberang ini dianggap tak berapa jauh dari dapurnya, sekarang Seberang itu berupa Negerientah-berentah, entah dimana letaknya dan entah berapa jauhnya dari desanya.Tiada mengherankan, pada Zaman dahulu dia meninggalkan desa juga, terutama juga sebabtiada jauh dari desa itu ada rawa yang selalu mengancam dia dengan penyakit demam kuraatau hutan rimba yang penuh ular dan macan yang berbahaya kalau dilalui, laut Jawa yangboleh dibilang tenang dan penuh ikannya, melambaikan ombaknya putih-putih memanggildia, mengombak mengayunkan dia kepantai pulau lain di Indonesia dimana penghidupansebagai petani, penangkap ikan atau pedagang cukup memadai. Pulang balik dari pantai kepantai menjadikan dia pelajar yang berani, cakap dan cinta pad ombak dan hawa laut. Denganberangsur-angsur ia menyeberangi kedua Samudera Besar di dunia ini, danseberang-menyeberang itu menjadi kebiasan yang tiada bisa lagi diceraikan dengan impian,idaman serta pemandangan dunianya.Tetapi rawa, hutan dan rima beberapa abad dibelakang ini sudah bertukar menjadi sawah,ladang dan kebun. Pohon sawoh yang lebat buahnya, pohon manggis yang rindang itu disudutrumahnya, sawah dengan padi yang menghidupkan pengharapannya dan akan bininya, bunyigamelan yang menghentikan lelahnya, semuanya ini mengikat hati dan pikirannya padadesanya. Walaupun desanya sudah sesak padat, tanah dan terkanya tak mencukupi lagi,dankebun yang besar-besar bukan kepunyaan dia serta tindakan dan isapan merajalela, tetapihatinya masih terikat oleh desanya.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!