12.07.2015 Views

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

keadaannya ; ada yang yang terlalu panas buat manusia, ada pula yang aik buat manusia danterlalu dingin buat manusia dan 1001 keadaan diantaranya semua kemungkinan tersebut.Logika, ya itu ya ; ya itu bukan tidak.Dalam badan yang ditulang belulangi oleh kedua Undangnya Dialektika diatas, maka kitabisa berjumpa, dan mesti pegang teguh bahwa ya itu ya; tidak itu tidak, ya itu bukan tidak.Dalam hitung-menghitung ita yakni masyarakat manusia sekarnag, sudah sampai kepada IlmuMatematika zaman sekarnag. Ilmu inipun sudah mesti dibagi atas ebberapa cabangnya. Dalammempelajari besar berat dan kodratnya massa (benda), masyarakat manusia, dibawahpimpinan masyarakat Eropa dan Amerika kita sudah sampai ke Phisika, Ilmu Kodrat masasekarnag. Ilmu inipun mengandung cabang bermacam-macam. Dalam hal mempelajariundangnya zat berpadu dan berpisah, kita sampai ke Ilmu Kimia zaman sekaran, yangmempunyai beberapa cabang pula. Demikianlah seterusnya kita peroleh Ilmu Bintang, zamansekarang Ilmu Bumi, Ilmu <strong>Tan</strong>ah Logam, Ilmu Tumbuhan, Ilmu Yang Hidup (Biologie), IlmuBadan Manusia, Hewan dsb. Semua Ilmu itu walaupun mesti berpisah-pisahan, buatmenjitukan pekerjaan pad adaerah masing-masing ada kena-mengena satu dengan lainnya.Dalam semua Ilmu Bukti, science seperti tersebut diatas, pertanyaan pasti mesti dijawabdengan jawab yang pasti : ya itu ya, bukan tidak. Tetapi Scientist yang ulung dan merdekapikiran dan kemerdekaan pikiran ini ialah syarat terutama buat satu Ahli Bukit. Seperti sayaialah syarat buat terbangnya burung. Satu ahli merdeka dan ulung cerdas itu mesti tak sekejapboleh melupakan, bahwa ia dalam kandungan Dialektika, dalam perkara yang mengandungpertentangan, gerakan tempo dan seluk-beluk, dia mesti lepaskan undang ya itu ya nya.Dalam perkara semacam itu, dia mesti insyaf bahwa ya itu boleh tidak dan sebaliknya. Kalaudalam hal semacam itu dia tak lepaskan undang Logika dalam arti sempitnya, maka ia akanterlepas dari Dunia bukti, karena Dunia bukti akan melepaskannya. Dia akan terpelatnting keAlam kosongnya ke Logika Mystika, ke Logika mati. Bukan kematian Logika, karernamatinya Logika pada otaknya manusia tiadalah berarti Logika bisa mati. Karena Logikasungguh cukup, mempunyai daerah di Alam Raya ini, yakni sebagai undangnya bendabergerak, berpadu dan berpisah, menolak danmenarik.Pasal 9. HIDUP.Bermula, maka lebih dahlu saya beri tahukan, bahwa perkara Hidup disini saya pakaiseperti nama benda. Memang hal ini sering tejradi, umapamanya dalam kalimat, peperanganini akan menentukan hidup dan matinya ......Juga dalam bahasa lain-lain pun dindunia acapsekali terjadi satu kata nama pekerjaan sebagai nama benda. Kata hidup itu dalam hal inibanyak tidak selalu kecocokan dengan jiwa.APAKAH HIDUP ITU ?Memang pertanyaan itu buat kita manusia terpenting sekali. Tetapi walaupun commonsense, pikiran biasa tahu apa yang hidup itu, susah sekali jawab pertanyaan itu dibentukkedalam satu definisi, ketepatan.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!