12.07.2015 Views

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pendeknya genus lebih luas daerahnya dari pada species, seperti rumah lebih luas daerahnyadari pada bilik, ialah bahagian dari rumah ; kaum dari golongan dsb. Yang genus itu pada satuperhubungan boleh jadi species menurut perhubungan lain. Sebab itu diatas saya tiadaterjemahkan. Pentingnya menentukan daerah yang lebih luas itu sudahnyata, kalau ktia ingatbagaimana kita membikin definisi. Pertama kita cari daerah yang lebih luas dari barang yangmau didefinisikan itu (Ingat juga gambaran Euler !) kemudian kita cari differentia, perbedaan.Differentia, ialah sifat atau jumlah beberapa sifat itu termasuk pada satu benda, sifat ataujumlah sifat mana memisahkan benda itu dari benda lain yang sama klasnya dnegan bendatadi.Accident, kebetulan, ialah sifat atau jumlah sifat yang tiada berkenaan dengan namanyabenda itu, ataupun dengan sifat terkhususnya dari benda itu. Yang menamai seseorang "tukangbesi” umpamanya, ialah kepandaiannya mengerjakan barang besi. Kalau selainnya dari padaitu dia juga pandai memancing ikan atau bertukang kayu, maka hal dibelakang ini Cumaaccident saja, sifat kebetulan saja buat dia sebagai yang umum namai tukang besi.Bagian 1. SEBAB DAN AKIBAT.Sebab dan Akibat, cause and effect, causality, oorzaak en gevolg. Ini memang bikin repotahli filsafat kolot dan lebih-lebih ahli agama yang mau mencemarkan kaki pula pada DuniaFilsafat atau Ilmu Bukti. Science, jaman sekarang tiada bayak lagi memusingkan kepalaseperti ahli filasafat kolot dan ahli agama itu.Marilah sebentar kita takjub ! Layangkan pikiran keratusan ribu tahun kebelakang.Perhatikanlah nenek dari nenek moyang kita yang tinggal di gua batu atau diatas pohon kayu.Pada satu hari ia patahkan dahan kayu dan pisahkan ranting dan daunnya.Sekarang pekerjaan semacam itu kita sebut "dia membikin tongkat”. Dengan tongkat ini diapukul kepala ular, menjangan atau monyet buat dimakan. Berkali-kali dia membuat tongkatdan membunuh binatang dengan tongkat itu, dari bapa turun keanak dan cucu.Sesudah kerja dan makan, nenek kita itu sering kita juga melayangkan mata dan pikirannyake horizon, cakrawala batas pemandangan dan kelangit. Ajaib semuanya ! "Siapa yang bikin?” Inilah pertanyaan yang timbul padanya : Cocok dengan pekerjaan buat penghidupansehari-hari dan barangkali juga sudah termasuk kedalam "bahasanya”, dia pikir, bahwasemuanya itu ada mempunyai "pangkal dan ujung” seperti tongkatnya. Berkepala dan berekorseperti ular makannya. Ada pikiran dan pembikinnya, seperti dia dan tongkatnya. Adabersebab dan akibatnya : seperti ular mati karena pukulannya."Semua di Alam ini” katanya ada bersebab dan berakibat. "Yang bikin Alam ini”, ialahpohon sagu” katanya, pada satu tempat dan pada satu tempo. "Yang bikin Alam ini Naga”katanya pada lain tempat dan lain tempoh. Berlain-lain "pembikin” creator itu, ialah menurutkeadaan perkakas dan pencahariannya. Tetapi semua "pemikir” diantara nenek moyang kitayakin, bahwa mesti ada yang bikin alam ini seperti dia "bikin” tongkat. Mesti ada asal, sebab,

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!