12.07.2015 Views

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

arang yang dibuang-buang, karena kekurangan kepandaian dan pengalaman. Insinyur,Nasionalis Indonesia tadi, insyaf sekali akan division of labour, pada industri baru beralasanmass-production, seperti pada indsutri kapal terbang itu. Dia tafakur dan insyaf, beberapaperkakas, pesawat, berhubungan dengan division of labour dan berapa keduanya inimempengaruhi ekonomi. Walaupun banyak syarat yang ada padanya, dia mesti menundamenjalankan idamannya jauh lebih lama dari pada yang dikehendakinya. Sekarang dia yakin,bahwa walaupun bangsanya sudah merdeka dalam politik, kaya dengan uang dan hasil bumi,tetapi masih rendah sekali dalam hal pesawat dan industri-berat (heavy industry).Dia berbisik, Majapahit tak bisa meninggalkan pusaka lain dari kampak dan palu. Sebbmemang pada zaman itu tak ada perkakas yan lebih tinggi diseluruh dunia ini. tetapi Belanda !Ya, kalau dia tiada memikirkan untung yang lekas dan banyak didapat saja dengan gula atauteh, barangkali, ya, sudah tentu dia tak akan mengalami kejaian yang sudah-sudah. Indonesiatentu akan punya perkakas heavy industry dengan semua bagian, skilled atau un-skilledlaboru, buruh halus atau kasarnya.1. perkara sosial, pergaulan.Mudah kita menggambarkan pergaualn antar pekerja dan pemimpinnya pada zaman dimasaperkakas masih digerakkan dengan tangan.Mudah kita gambarkan satu gilde, dimana pekerjaan dan pemimpin pekerja bersama-samapada satu tempat, bercakap-cakap dalam keadan duduk sama rendah, tegak sama tinggi .tinggirendah Cuma terbawa oleh pengetahuan dan batinnya si pemimpin, bukan karena kelahiranbangsawan atau kekuasaan uang. Si pemimpin bukan orang yang jatuh dari langit sepreti Raja,melainkan orang yang dipilih kaum pekerja diantara pekerja sendiri buat mengawasikeperluanbersama menurut aturan, statuten, yang ditenutkan dan dimufakati pada pekerja. Betul padakira-kira Abad ke-XV, pertentangan semakin tajam antara pekerja dan pemimpin yangmenjadi kaya, lebih-lebih di Jerman dan tak kurang hebat di Inggris antara master danjourny-men atau yeomen. Tetapi pertentangan itu di Inggris berakhir dengan pengawasan,supervision dan pemeriksaan (controle) dari kaum maters, dan lagi bertambah majunyapesawat pula yang berakhir kepada kemesinan dan kepabrikan. Pada masa belakang iniperaturan gilde, perkongsian tukang, berganti dengan Trade Union, perkumpulan kaumpekerja, pada satu pihak dan perkumpulan majikan pada pihak lainnya.Gambaran pergaulan para pekerja dengan pemiminnya pada zaman Gilde + Abad ke-XIIIdan XIV berlakon paternal, bapak dan anaknya pada masyarakat Tionghoa, yang memangcocok dengan dasar pelajaran Guru Kung. Sisa peraturan Gilde, "tong” namanya dalam bahasaTiongkok Selatan masih bisa kita lihat dikota-kota Tiongkok ataupun Indonesia. Membikintong buat tolong-menolong diantara satu-satu golongan pekerja, memang sudah jadi darahdaging Tionghoa. Dimana suasana politik ada kejam, maka tong kaum pekerja tadi menjadiperkumpulan bersifat poitik. Dr. Sun Yat Sen dnegan Kuo Min <strong>Tan</strong>g-nya banayk mendapatbantuan politik dari tong yang jadi masyhur, karena campur merobohkan kekuasan Mancu itu.Kumpulan itu bernama Kola Hue (Hue juga berarti tong !). Maka pada sesuatu kumpulan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!