12.07.2015 Views

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bisakah dan maukah Nabi Isa mengadakan perlawanan dengan senjata ? Mau atau tidaknyatak muda dijawab, karena pertentangan antara beberapa sabdanya Nabi Isa kepada muridnya.Pada satu pihak disabdakan, bahwa ia tidak datang buat perdamaian, melainkan denganpedang. Pada lain pihak disabdakdan bahwa yang emmakai pedang itu akan tertikam olehpedangnya sendiri.Tetapi sari pelajarannya ialah maha kasih pada Tuhan (Bapak) dan kasih pada sesamamanusia. Tiada mengherankan !Perlawanan dengan senjata terhadap Partai Rabi yang dilindungi oleh Kerajaan Romawiyang sedang naik Mataharinya, yang muda remaja, kuat kokoh itu, mesti sia-sia belaka.Tidak mustahil terpendam dalam hati sanubarinya ada maksud memerdekakan bangsanyadengan senjata, tetapi selama pengikutnya yang didapatnya dalam propaganda lk 18 bulan itumasih begitu sedikit, maka maksudnya itu seandainya ada mesti disimpannya untuksementara. Program yang penting dan pertama mesti dijalankan ialah mengasihani Bapak diLangit dan mengasihani manusia seperti anaknya Bapak di Langit. Nabi Isa tiadalah bermaknaseperti yang diartikan oleh Ahli Filsafatatau Rabbi. Nabi Isa juga tiada memakai Logika atauDialektika. Maknanya Tuhan buat dia ialah makna yang bisa dimengerti oleh simiskin ramaiyang bukan keluaran Sekolah Tinggi itu. Tuhan sebagai bapak, yang adil, pengasih danpenyayang ini dengan dia sendiri sebagai anaknya Tuhan, itulah yang mestinya menjadi ikatanpersatuan yang terutama. Nabi Isa lebih dahul menyuruh mencari Kerajaan Tuhan danKeadilanNya. Sesudah itu makanan dan minuman serta pakaian itu akan didatangkan Tuhansendirinya. Cuma yang tak bertukar yang mencari benda semacam itu. Demikianlah sabdanya.(Sudah tentu madilog bersikap sebaliknya. Makanan dan pakain itu lebih dahulu. Barukeadilan dan kasih syang pada sesama manusia itu bisa timbul, tumbuh turut-menurut).Tetapi kasih sayang ialah sifatnya Tuhan, sebagai tali pengikat kaum Kristen itu tiadalahlagi tampak kalau kita dengarkan Nabi Isa bersabda menantang partai Rabbi penindislangsung bangsanya dan perkakas bathinnya Kerajaan Rumawi. Agitator Revolusioner macamapapun tak bisa memperbaiki ketajaman dan racunnya kiasan serta sindiran, celaan dan cacianyang ditujukan pada para Rabbi. Nabbi Isa menanyakan pada pendengarnya : Manakah yanglebih, emas ataukah gereja yang memuja emas itu. Dinasehatkannya supaya mendengarkandan melakukan apa yang dikatakan oleh Rabbi tiu, karena merekalah yang mendudukikursinya Nabi Musa. Tetapi janganlah dilakukan apa yang mereka lakukan, karena merekaCuma pandai berkata, tetapi tiada mau melakukan apa yang dikatannya itu.Awas engkau, hai alim ulama, munafik engkau pemimpin edan dan buta ular dan keturunanular berludak (sendok), mustahillah akan bisa luput dari api Neraka ! Demikianlah sikappengasih penyayang terhadap Rakyat miskin tadi, bertukar menjadi sikap galak dan tajamberacun menentang partai Rabbi, musuh nomor satu.Pada masa Nabi Isa pun sudah ada agnet provocature (tengkulak penjerat). Mereka bertanyapada Nabi Isa : "Apakah baik kalau dibayar pajak pada Maha Raja di Rumawi ?”Nabi Isa yang

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!