12.07.2015 Views

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Ada tiga macam kesilapan karena keliru :a). Kesilapan karena arti kata yang berlipat (ambiquous, dubbelzinning).b). Kesilapan karena akibat sama dengan pokok. Kesilapan ini dalam Ilmu Logika dinamaiPetitio Principli (latin) atau Begging of the question (Inggris).c). Kesilapan berhubung dengan akibat yang tak bersangkutan dengan pokok pembicaraan,Ignoratio Elenchi.Kesilapan dalam golongan ini tiada ditimbulkan oleh salah emnimbang beratnya buktisemata-mata, melainkan karena salah pengertian tentang bukti tadi. Sumber dari kesilapan iniialah kata yang dua artinya, arti berlipat, arti yang terkhusus dipakai pada satu tempat, dipakaipula pada tempat yang lain. Jadi bukanlah salah menimbang bukti sebagai keterangan(Ingatlah dalam perkara yang pasti A itu mesti A).Perkara (a) : Kesilapan karena arti kata yang berlipat, misalh : Permbunuhan itu mestinyaseorang yang paling kejam. Pangeran Diponegoro banyak membunuh musuhnya. Diponegoromestinya seorang yang paling tamak dan kejam. Dengan pembunuhan pada simpulan besar(mayor proposition) dimaksudkan arti umumnya dari pembunuhhan : seorang yangmengambil jiwanya manusia lain atas dasar yag buruk dan maksud yang jahat. Membunuhpada simpulan kecil berarti menewaskan musuh atas dasar dan maksud yang diakui suci.Bukanlah semuanya yang melakukan "pembunuhan” itu boleh dianggap sebagai pembunuhdalam arti biasa. Pasalangan Syllogism diatas memang beres. Dua kata pembunuh danmembunuh memang ada pada tempatnya. Kedua kata itu seperti sudah ktia ketahui dinamaicommon-Term (kata tengah) dan Kata Tengah itu betul dipakai sebagai sebutan (predicate)dari simpulan kecil. Sebab kesilapan semacam ini juga dinamai kesilapan dari perlipatan artikata tengah.Misal yang klasik, yang tua dari golongan ini :Umpamanya Archilles bisa lari 10 kali lebih cepat dari penyu. Tetapi kalau Archillesmenjalani 180 meter, maka penyu sudah 180 meter lebih dimuka. Sebab ? Kalau Archilleshabiskan pula yang 180 meter ini, penyu sudah 180 meter lebih maju. Begtiutlah seharusnya :Simpulan : archilles boleh "seterusnya (infinitely)” mengejar dengan tak bisa menangkappenyu.Memang persoalan ini tak bisa diselesaikan dengan jalan begitu. Banyak Ahli Filsafat yangpusing kepalanya sebab persoalan ini. ada yang mengatakan memang tak bisa diselesaikan.Tetapi kita di sekolah Rakyat acapkai berjupa dengan persoalan semacam itu. Kita tahu,bahwa kalau seandainya Archilles bisa lari 200 meter dalam satu meneit, jadi penyu Cuma 20meter, Archilles tiap-tiap menit 200 M – 20 M = 180 M lebih dekat pada penyu. Antaranyaada 1800 M = 10 X 180 M.Jadi dalam 10 menit Archilles bisa pegang Sang Penyu.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!