12.07.2015 Views

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

MADILOG<strong>Tan</strong> <strong>Malaka</strong> (1943)BAB IIF I L S A F A TApabila kita menonton satu pertandingan sepakbola, maka lebih dahulu sekali kita mestipisahkan si pemain, mana yang masuk klub ini, mana pula yang masuk kumpulan itu. Kalautidak begitu bingunglah kita. Kita tak bisa tahu siapa yang kalah, siapa yang menang. Manayang baik permainannya, mana yang tidak.Begitulah kalau kita masuki pustaka filsafat yang mempunyai ratusan, ya, ribuan buku itu.Kita lebih dahulu mesti pisahkan arah-pikiran para ahli filsafat. Kalau tidak, niscayabingunglah kita, tak bisa memisahkan siapa yang benar, siapa yang salah. Seperti para pemainsepak bola tadi kacau balau di mata kita, tak tahu apa maksudnya masing-masing, begitulah dimata kita para ahli filsafat berkata semau-maunya saja, kalau tak ada pangkal tak ada ujung.Tetapi memakai Engels buat penunjuk jalan, bisalah kita terhindar dari kekacauan danmembuang-buang waktu. Engels, sekarang terkenal sebagai co-creator, sama membangun,dengan Marx, sebetulnya dalam filsafat banyak sekali meninggalkan pusaka. Karl Marxterkenal sebagai bapak Dialektis Materialisme dan Surplus Value, yakni Nilai-Ber-Lebih, nilaiyang diterbitkan oleh buruh, tetapi dimiliki oleh kapitalis. Engels, pendiam, pembelakang,selalu berdiri di belakang kawannya Marx, tetapi setia dan jujur, meneruskan mengarang "DasKapital", yang belum habis ditinggalkan Marx, karena ia meninggal. Engels sendiri menulisbeberapa buku berhubung dengan filsafat "Anti Duhring" dan "Ludwig Feurbach" sejarah danekonomi.Sebagai co-creator Engels melanjutkan dan mendalamkan paham Dialektis Materialismedan komunisme, dengan bahasa yang terang, populer, jitu dan merdu. Engels memisahkanpara ahli filsafat dari jaman Yunani sampai pada masa hidupnya Marx-Engels dalam duabarisan. Pada satu barisan terdapat kaum Idealis yang bertentangan dengan barisan kedua,kaum materialis. Kaum Idealis "umumnya" memihak pada kaum yang berpunya dan berkuasa,sedangkan kaum materialis berpihak pada proletar dan kaum tertindas. Kadang-kadangperlawanan tinggal tersembunyi tetapi kadang-kadang terbuka terus-terang, cocok denganriwayatnya perjuangan proletar dan kapitalis dalam politik. Kadang-kadang idealis di luarnyaitu, materialis di dalamnya, sarinya; Spinoza, kadang-kadang materialis di luarnya, tetapi di

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!