12.07.2015 Views

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dan hidup akhirnya mati. Dia mencari Yang-Kekal. Menurut adat Brahmana masa itu, diamenyiksa dirinya sambil puasa dan bertapa, sampai sering jatuh pingsan. Akhirnya dibawahpohon kayu dia memandang C a h a y a. Tercapailah maksudnya dan sampai berumur 80tahun ia mengembangkan kepercayaannya. Dia mendirikan susunan pendeta yang akanmeneruskan pekerjaannya.Beratus tahun sesudah ia meninggal, sejarah kepercayaan yang ditinggalkannya itu tinggaldalam gelap-gulita pula. Dikira bahwa pada lk tahun 244 satu Rapat Besar diadakan di Patna.Dari masa inilah Buddhisme dianggap berdirinya sebagai agama.Buddhisme membatalkan semua dan siapapun juga Dewa atau Tuhannya kasta Brahmana.Begitu juga seperti Yainisme, maka Buddhisme membatalkan Atmannya kasta Brahmana.Semikian juga kitab Veda sebagai firmannya Tuhan tidak diakui. Akhirnya Buddhisme sepertiYainisme membatalkan kasta Brahmana dan menganjurkan persamaan serta kemerdekaansosial dan jiwa. Ringkastnya Mahadewa, Atman dan Kasta semuanay dibatalkan !Apakah sebab yang terdapat pada b e n d a – l a n t a i (kelas berpolitik, ekonomi daripesawat, serta bumi iklim), maka timbul anti-thesis ini ?Tentulah tiada bisa saya jawab dengan pasti dengan mengemukakakn bukti. Karena padamasa Gautama Buddha lahir dan mengembangkan kepercayaan pada lk 600 tahun sebelumNabi Isa itu, sejarah Hindustan adalah dalam gelap-gulita.Boleh jadi sekali masyarakat Hindustan sedang menempuh pancaroba. Bagian Kita Vedaterakhir, ialah Upanishad, ada membayangkan. Disanapun juga sudah nyata kesangsian dalamsegala-gala; adanya percobaan yang sia-sia buat menyusun dan memperdamaikan paham yangkacau-balau dan bertentangan, sudah terasa perlusnya diadakan pembaharuan danpembagunan.Bagaimana juga pesatnya Buddhisme menantang Brahmanisme, orang jangan lupa, bahwaperlawanan itu masih berada pada satu barisan, satu kutub, ialah kutub Idealisme. Perlawananitu boleh diandaikan dengan perang saudara, yang seiring bertukar jalan, seperti perlawanandalam istana antara para putera raja atau dalam parlemen antara partai liberal danconservative, muda dan kolot. Perlawanan itu tiadalah terjadi diantara dua kelas yangbertentangan : Yang Berpunya dan Tak-Berpunya.Materialisme Lokayata lebih terang dan lebih tajam menantang Brahmanisme, tetapikelasnya yang cocok dengan materialsime di Hindustan Asli itu tentulah belum cukup kuat.Seperti proletariat Rumawi masih kekurangan alat yang nyata (kemesinan), buat melakukanmaterialisme itu malah lebih kurang lagi. Yang tak berpunya di Hindustan mempunyai alatbenda (kemesinan) itu. Lokayata akan terus tinggal dalam kitab saja, tak bisa dilaksanakan.Lebih dari Brahmanisme, maka Buddhisme melangkah dari Idealisme semata-mata. Bendaitu dianggap sebagai impian, sebagai kesesatan Pancaindera kita (illusion). Pancaidera inipunmesti dimatikan, seperti semua nafsu, kalau kita hendak sampai melihat "cahaya itu, sampai

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!