12.07.2015 Views

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DIALEKTIKA ditangan Hegel, pada abad ke XIX, dimana Science, Tehnik dan Kesenian,jauh berbeda dengan kebudayaan Yunani + 2.400 tahun dahulu, atau dengan Timur, sudahlahtentu lebih kaya dan lebih tersusun dari pada DIALEKTIKA Yunani atau Timur Asli itu.Apakah perbedaan dan persamaan Dialektika Hegel & Co dan Marx-Engels & Co. Sayaingat ubkunya ialah LOGIKA JILID I, tetapi saya lupa halamannya, dimana Hegelmendefinisikan Dialektika yang kalau di-Indonesiakan berbunyi kira-kira : Yang kita namakanDialektika ialah gerakan pikiran, dimana yang seolah-olah tercerai itu, sendirinya oleh sifatsedniri, yang satu memasuki yang lain, dan dengan begitu membatalkan perceraian itu.Pertama, Dialektika itu masuk jenis gerakan pikiran, geistiche bewegung. Buat Marx,Dialektika itu bukanlah semata-mata gerakan pikiran, melainkan Hukum dari Wirkliche Logikder wirkliche gegenstande, Hukum berpikir sebenarnya, teentang benda sebenarnya. KataEngels juga berulang-ulang : Bayangan gerakan "benda sebenarnya” dalam otak kita, otak kitaitu seolah-olah cermin membayangkan gerakan benda tadi. Atau pikiran kita menterjemahkangerakan di luar itu dengan bahasanya sendiri.Jadi perbedaan terutama diantara Dialektika Marx-Engels & Co dan gurunya Hegel, ialah :Hegel menganggap gerakan pikiran itu sebagai gerakan idee semata-mata (janganlahdilupakan absoluut Idee, Maha Rohani dari Hegel), sedangkan Marx dan Engels menganggapotak itu seolah-olah cermin yang membayangkan gerakan benda sebenarnya yang ada diluarotak kita.Dalam perbedaan diantara kedua jenis Dialektika, adalah pula persamaan. Kedua pihakberdiri atas gerakan, bukan pada ketetapan.Kedua yang seolah-olah tercerai itu, menurut Hegel oleh sifatnya sndiri, yang satumemasuki yang lain, dan getrennt scheinende, durch sich selbst, durch das, was sich sind ineinander ubergehen.Jadi "adil” itu adanya, karena ada "dhalim”, ya itu berkenaan dengan tidak. Keduanyaberseluk-beluk, yang satu mengenai yang lain. Oleh karena adil dan dhalim tadikena-mengenai, masuk-memasuki, maka perceraian tadi terbatas, yang berupa bercerai tadi,jadi berpadu. A jadi Non A ; ya itu padu dengan tidak.Pergerakan adil dan dhalim dalam otak ktia semacam itu, juga diakui oleh Marx danEngels. Disini juga ada persamaan : Kedua pengertian yang berupa terpisah itu, sebetulnyabisa berpadu. Tetapi oleh Marx dan Engels perpaduanitu dianggap sebagai hasil perjuangandua benda yang nyata, ialah dua klas dalam masyarakat. Perpaduan itu bukan terjadi dengandamai, seperti diterjemahkan kebanyakan pengikut Hegel sendiri. Hegel senidiri seperti sudahdinyatakan, revolusioner terhadap kaum Ningrat, tetapi reaksioner tehradap kaum TakBerpunya.Perpaduan itu ialah sebagai hasil perjuangan, menurut Engels, sebagi hasil yang lebih tinggiderajatnya dair yang sudah, sebagai positive Result.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!