12.07.2015 Views

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

masa "Free trade”, pesawat baru itu tetap tinggal jadi perkakasnya kapitalis buat menewaskanmusuh saingannya atau kaum buruh.Sedikit panjang ktia menyimpang diatas, tetapi tiada bisa dihindarkan.Sekarang kita kembali pada pangkal persoalan. Ekonomi menjadi alat adanya Pesawat danPesawat menjadi alat adanya Bumi dan Iklim. Dalam keterangan dibelakang yang rupanyamenyimpang tadi sudah termasuk kepastian, bahwa keadaan ekonomi jadi alat adanyapesawat. Siapa yang melihat film yang banyak sekali memberi pelajaran itu, saya maksud"Edison the man” dia bisa pastikan, bagaiman keadan ekonomi, disini juga mengandur artisempit, ialah keadaan ekonomi Edison sendiri, dalam perusahaan listerik, kepunyaan dandibawah pimpinannya itu, memaksa dia mendapat pesawat yang baru.Begitulah juga tiap-tiap perusahaan dengan laboratoriumnya mencoba membentuk pesawatyang baru, yang bisa menagdakan hasil lebih banyak, lebih cepat, lebih mduah dan lebih tahanserta bagus.Perang itu bengis, memusnahkan jiwa muda, jiwa sehat kuat, dan berani dan banyakmengandung pengarapan buat masyarakat, memusnahkan harta berjuta-juta, memperdalamdendam kesumat satu Negara dengan Negara lain. Tetapi satu Negara yang berperang denganRakyat Negara lain itu tak kenal-mengenal satu sama lainnya. Janganlah pula bermusuhan.Bala hidup semacam itu sukur, diantara orang Indonesia tidak sedikit yang mengerti, sduahtidak dianggap lagi sebagai kemauan Tuhan. Perang itu semata-mata kemauan dan perbuatanmanusia, dan boleh dikehendaki dan diperhentikan oleh manusia pula. Perang tidak lainmelainkan penjelmaan persaiangan ekonomi yang terakhir : buat merebut pasar, merebutbahan dan merebut tempat buat menanam kapital sendiri dengan aman dan untung banyak.Perang ialah bentuk terakhir dari persaingan ekonomi. Disinilah pula terbentuksejelas-jelasnya kebenaran, bagaimana keadaan ekonomi itu (baca persaingan kapitalisme)membentuk pesawat membunuh.Ratusan otak yang maha cerdas di Asia, Amerika dan Eropa pada ketika saya menulis bukuini, dipakai oleh pemerintahnya masing-masing buat mendapatkan kapal terbang yang lebihcepat terbang, cepat berputarnya dan berat serta jitu menembaknya. <strong>Tan</strong>k yang maha cepat,maha kebal dan maha tangkas tembakannya. Kapal penempur yang maha kebal dan mahadahsyat tembakannya. Kapal silam yang bisa paling lama dibawa laut dan paling jitutembakannya.Kini saya mau teruskan uraian saya pada arah terakhir, dimana pesawat menjadi alat adanyasifat Bumi dan Iklim Baru. Bukankah keadan Bumi Jepang sebetulnya berubah, sesudah tunel,tembusan, terowongan dibawah laut diantara Jepang dan Korea diadakan ? Bukankah keadaanbumi Inggris dan Eropa akan berubah, kalau sekiranya idaman Napoleon lebih dari seratustahun lalu dijalankan ? Bumi Indonesia pun berubah. Rawa besar-besar di Sumatera Timuryang dahulu dengan nyamuk anophelesnya, musuh besar bangsa Indonesia, sekarang sudahjadi tanah yang subur dimana penduduk kemban biak. Bumi Indonesia niscaya akan bisa

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!