12.07.2015 Views

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

Madilog-Tan-Malaka

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pasal 1. SEKALI LAGI DIALEKTIKA DAN LOGIKA."Sekali merangkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui”."Sekali membuka puni, dua tiga utang langsai (lunas)”.Kata pepatah Indonesia.Walaupun perkara yang akan dibicarkaan ini termasuk pada pasal lampau, yaitu Dialektika,tetapi sengaja saya tahan pena saya sampai sekarang. Perkara ini sangat bertentangan denganLogika, jadi penting sebagai kritik dari Logika yang sangat gembar-gemborkan oleh parascientist dengan menguraikan perkara Dialektika itu, disini saya harap menyimpan banyaktempo dan tempat.Sudah dipertentangkan Dialektika dan Logika lebih dahulu dari ini. Menurut Logia ya itu yadan tidak itu tidak (A itu A, non A itu, ialah non A). Ya tak pernah sama dengan tidak (Abukan non A). Dua simpulan yang bertentangan, tak bisa benar keduanya. Kotak itu putihdan kotak ini hitam tiada bisa benar kerduanya. Salah satunya bisa benar menurut Logikajuga : Sesuatu barang mestinya A atau Non A, tak boleh keduanya.Sebaliknya menurut Dialektika, kalau diperhubungkan dengan tempoh, kena-mengenanyaperkara, pertentangan dan gerakan, maka ya itu bisa tidak (A itu pada saat itu juga bisa NonA). Dipandang dari satu penjuru kotak itu bisa hitam dan putih. Keduanya. sesuatu barang itubisa A dan Non A keduanya.Semua ini sudah dikaji.Sekarang saya mau kemukakan dua perkara yang penting baik buat Dialektika ataupunLogika, ialah : (1) q u a l i t y d a n q u a n t i t y, s i f a t d a n b a n y a k a t a u b i l an g a n. (2) N e g a t i o n d e r N e g a t i o n (Hegel) p e m b a t a l a n k e b a t a l a n.Daerah Logika itu seperti sudah saya jelaskan lebih dahulu, takluk pada daerah yang lebihtingi, ialah daerah Dialektika. Bukan pula Dialektika yang beralasan benda yang nyata. Tetapidalam daerah kecil, Logika pasti bersimaharajalela. Sebetulnya juga termasuk pada yangsudah-sudah, Cuma bentuk berlainan.Sudahlah tentu Logika yang pisah-memisahkan sesuatu itu, pada kedua perkara ini jugaberaku main pisah. (1) Quality tinggal quality, quantity tinggal quantity. Sifatnya sesuatubarang itu tiada berhubungan dengan banyaknya bilangan barang itu. Air yang dimasaksampai umpamanya 80º buat Logika tinggal mempunyai sifat air yang berpanas (temperature)80º itu. Tiada dierphubungkan dengan air yang sudah menjadi uap kalau sudah sampai 100 º.Logika tiada perdulikan perhubungannya.Menurut Dialektika, kenaikan quantity (banyaknya graad, derajat) bisa mengubah sifat, sifatmengadkan sifat quality baru. Sesudah quantity, banyak dari 80 º sampai 100 º, maka sifat tadiberubah : ari jadi uap, quantity menjadi quality. Perubahan bilangan (banyak) menjadi

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!