Positive Deviance & Hearth - CORE Group
Positive Deviance & Hearth - CORE Group
Positive Deviance & Hearth - CORE Group
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Langkah 7: Mendukung Perilakuperilaku<br />
Baru<br />
LANGKAH 7<br />
Mendukung Perilaku-perilaku Baru<br />
Melalui Kunjungan Rumah<br />
eori perubahan perilaku menyatakan bahwa kita membutuhkan paling sedikit<br />
T 21 hari mempraktekkan suatu perilaku baru dalam upaya menjadikan perilaku<br />
baru tersebut sebagai suatu kebiasaan. Pos Gizi harus dilihat sebagai latihan 4<br />
minggu (28 hari): dua minggu bekerja dengan sesama ibu balita/pengasuh lainnya<br />
dalam sebuah kelompok diikuti dengan dua minggu praktek di rumah dengan supervisi<br />
sewaktu-waktu oleh seorang kader kesehatan. Di beberapa kelompok<br />
masyarakat, kader Pos Gizi mengunjungi para ibu balita/pengasuh di rumah setiap<br />
hari selama dua minggu untuk memastikan bahwa mereka mampu untuk melanjutkan<br />
mempraktekkan perilaku<br />
baru tersebut. Di kelompok<br />
masyarakat lainnya, penduduk<br />
desa yang secara informal<br />
memonitor kemajuan<br />
anak-anak mereka, sehingga<br />
para kader tidak harus terlalu<br />
sering mengadakan kunjungan.<br />
Sebuah peran penting dari<br />
kader dalam kunjungan tindak<br />
lanjut adalah untuk memastikan<br />
bahwa makanan di Pos Gizi adalah makanan “tambahan”. Seorang ibu tidak<br />
boleh melarang anaknya makan makanan bagiannya pada waktu makan keluarga<br />
hanya karena ia sudah mendapatkan makanan tambahan dan makanan kecil. Si<br />
anak memerlukan gizi tambahan untuk mencapai “catch up growth” yang diperlukan.<br />
Kader Pos Gizi melanjutkan setiap bulannya atau setiap dua bulan mencatat berat<br />
dan status gizi semua anak dibawah usia tiga tahun yang menjadi tanggung jawab<br />
mereka. Mereka mengumpulkan dan berbagi data pertumbuhan anak dengan<br />
Tim Kesehatan Desa dan tokoh masyarakat dengan menggunakan papan monitoring<br />
desa yang dipampangkan dengan jelas di balai desa atau Puskesmas. Sistem<br />
monitoring ini merupakan alat yang bermanfaat bagi masyarakat untuk mengukur<br />
peningkatan status gizi dari anak-anak mereka dan memberikan penegasan ulang<br />
positif bagi para ibu balita/pengasuh.<br />
Satu komponen utama dari pendekatan Pos Gizi adalah keterlibatan masyarakat<br />
dan adanya perubahan besar dalam masyarakat. Ini tidak hanya mengenai rehabilitasi<br />
anak-anak yang kekurangan gizi secara individual dan meluluskan mereka<br />
melalui kegiatan Pos Gizi. Tetapi hal ini juga mengenai membangkitkan kesadaran<br />
masyarakat akan masalah kurang gizi pada anak dan membuat masyarakat<br />
menyaksikan sendiri perbaikan gizi yang dicapai atas kerja keras para tetangga<br />
mereka. Ketika tokoh-tokoh masyarakat selalu diinformasikan mengenai hasil dari<br />
Pos Gizi, mereka dapat merasakan kekuatannya. Tanpa dukungan masyarakat<br />
dibalik usaha ini, kekuatan dari metodologi ini akan berkurang drastis dan bahkan<br />
hilang.<br />
Argumen yang paling<br />
meyakinkan dalam<br />
perubahan perilaku adalah<br />
adanya perubahan yang<br />
nampak pada anak. Setelah<br />
dua minggu sesi Pos Gizi,<br />
seorang anak pulih dari<br />
malnutrisi dan menjadi selalu<br />
ingin makan dan bermain,<br />
hilangnya pembengkakan<br />
(edema) dan/atau mulai<br />
menambah berat badan. Para<br />
ibu dapat menghubungkan<br />
antara pemberian makanan<br />
tambahan dan adanya<br />
perbaikan secara dramatis<br />
dalam selera makan,<br />
penampilan secara<br />
menyeluruh dan tingkat<br />
keaktifan anak mereka.<br />
Di Myanmar, staff<br />
LSM menempelkan<br />
hasil dan foto-foto<br />
Pos Gizi di stasiun<br />
kereta setempat. Masyarakat<br />
menjadi ingin tahu dan ingin<br />
belajar lebih banyak lagi.<br />
Pemasaran seperti itu<br />
merupakan cara yang efektif<br />
untuk menyebarkan<br />
informasi dan<br />
mempromosikan gizi yang<br />
baik.<br />
Panduan PD & Pos Gizi / 143