29.11.2014 Views

Positive Deviance & Hearth - CORE Group

Positive Deviance & Hearth - CORE Group

Positive Deviance & Hearth - CORE Group

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Agar PD & Pos Gizi dapat<br />

berjalan, seluruh desa harus<br />

memiliki semangat untuk<br />

memberantas kekurangan<br />

gizi.<br />

Melibatkan orang-orang<br />

yang berpengaruh ke dalam<br />

proses PD & Pos Gizi –<br />

terutama mereka yang<br />

mungkin akan menjadi<br />

penghambat jika tidak<br />

dilibatkan.<br />

1. Pertemuan dengan Tokoh Kunci Masyarakat, termasuk:<br />

♥ Kepala Desa/Kampung<br />

♥ Para wakil sektor kesehatan informal seperti tabib tradisional dan dukun<br />

bayi dan penjual obat-obatan lokal<br />

♥ Para tokoh agama<br />

♥ Para pemimpin suku atau kasta<br />

♥ Para nenek<br />

♥ Kepala sekolah/guru-guru<br />

♥ Kelompok, klub, berbagai asosiasi lokal<br />

♥ Para pembuat keputusan, wali masyarakat, pejuang-pejuang lokal<br />

♥ Para pemimpin bisnis<br />

Diskusikan situasi kesehatan masyarakat, terutama anak-anak dibawah usia<br />

lima tahun. Selidiki apakah ada keprihatinan atau minat diantara mereka<br />

mengenai tingkat kekurangan gizi dalam masyarakatnya. Apakah merupakan<br />

prioritas utama? Pada kelompok anak dengan usia berapakah yang paling<br />

beresiko terjadi kekurangan gizi? Dibawah 5 tahun? Dibawah 2 tahun?<br />

Apakah orang-orang menganggap hal tersebut sebagai suatu masalah?<br />

Apakah mereka memahami potensi yang hilang dari anak-anak yang<br />

mengalami kekurangan gizi? Cobalah sajikan topik-topik ini dengan<br />

menggunakan gambar-gambar atau foto-foto dan bertanya kepada<br />

pemimpin-pemimpin masyarakat untuk mendiskusikan apa yang mereka<br />

lihat serta hubungannya dengan situasi di dalam masyarakat mereka.<br />

Penyajian data kesehatan lokal dan gizi dalam format yang dapat dimengerti<br />

seringkali menjadi pendorong yang baik untuk bertindak.<br />

Penyediaan Data dalam Format yang Dapat Dimengerti<br />

Di Mali, para staf CARE menyiapkan grafik bar berukuran<br />

besar untuk memperlihatkan rata-rata status gizi anak<br />

dalam suatu masyarakat dibandingkan dengan anak-anak dari<br />

desa lain. Ketika grafik tersebut dijelaskan kepada para pemimpin<br />

desa, seseorang mengatakan, “Saya malu karena anak-anak disini<br />

lebih banyak yang mengalami kekurangan gizi dibandingkan<br />

tempat-tempat lain. Kita harus melakukan sesuatu saat ini juga!”<br />

2. Memberi Orientasi kepada Petugas Kesehatan Lokal<br />

Sumber-sumber daya kesehatan baik formal maupun non formal harus<br />

diidentifikasi dan dilibatkan untuk mengkoordinasikan berbagai upaya Pos<br />

Gizi. Petugas yang menangani fasilitas kesehatan dapat mengidentifikasi<br />

sumber-sumber daya dan berbagai pelayanan yang tersedia untuk anak-anak<br />

yang sakit serta anak-anak yang mengalami gizi buruk. Melalui Posyandu<br />

dapat diidentifikasi anak-anak yang menderita gizi buruk atau berbagai<br />

variasi penyakit lainnya sehingga perlu dirujuk di balai pengobatan setempat.<br />

Keputusan mengenai pemberantasan penyakit cacingan untuk semuanya,<br />

tatacara distribusi vitamin A dan penegasan ulang pesan-pesan kesehatan<br />

yang tepat untuk diberikan pada kegiatan Pos Gizi, semuanya membutuhkan<br />

hubungan yang erat dengan pelayanan kesehatan. Peran yang dimainkan oleh<br />

petugas Puskesmas adalah merawat anak yang kurang gizi dengan penyakitpenyakit<br />

bawaan seperti pneumonia, campak, rabun senja, tuberculosis, atau<br />

malaria; berkoordinasi dalam melaksanakan berbagai kegiatan Posyandu;<br />

30 / Bab Dua: Memobilisasi, Seleksi & Melatih

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!