Positive Deviance & Hearth - CORE Group
Positive Deviance & Hearth - CORE Group
Positive Deviance & Hearth - CORE Group
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
HASIL-HASIL DARI LAPANGAN<br />
Mesir<br />
SC (Save the Children) melakukan penyelidikan PD di wilayah Al<br />
Minia di daerah pegunungan Mesir pada tahun 1999. Penyelidikan<br />
PD menemukan makanan PD, termasuk salad, telur, keju dan sayursayuran,<br />
bersamaan dengan praktek pemberian makanan tambahan kepada<br />
anak-anak berusia dibawah satu tahun. Hasil temuan tersebut digunakan<br />
dalam penyusunan program Pos Gizi yang serupa di Vietnam (lihat studi kasus<br />
pada bab Tinjauan). Suatu penilaian eksternal pada tahun 1999 mendokumentasikan<br />
dampak program, dengan pengurangan angka kekurangan gizi<br />
dari 47 menjadi 13% pada masyarakat intervensi dibandingkan dengan tidak<br />
adanya perubahan pada masyarakat non-intervensi (48 to 46%). Evaluator<br />
menyarankan untuk meningkatkan pendekatan melalui strategi sukses<br />
“universitas hidup” yang dilakukan Save the Children di Vietnam. Pada tahun<br />
2000, para peneliti kembali ke daerah intervensi dan memastikan bahwa<br />
kegiatan SC telah mendapatkan hasil yang diinginkan. Mereka menyatakan<br />
bahwa terjadi perubahan sikap para ibu, suami, dan ibu mertua tertentu yang<br />
mengesankan. Sukses ini memotivasi tim SC untuk memperluas program dengan<br />
mentargetkan ibu hamil.<br />
Mali<br />
Pada bulan Maret 1999, SC melaksanakan penyelidikan PD bersama<br />
dengan anggota tim kesehatan dari desa Falabula dan Sogola di Kabupaten<br />
Bougouni di wilayah Sikasso. Beberapa perilaku dan praktek<br />
yang diidentifikasi melalui metode tersebut adalah bapak yang memainkan<br />
peranan yang aktif dalam memberi makan anak, mengawasi anak saat makan,<br />
makan enam kali sehari, dan mencuci tangan sebelum makan. Temuan PD<br />
mulai disampaikan pada Kegiatan Pos Gizi pada bulan Mei. Data program<br />
menunjukkan perbaikan yang signifikan, satu standar deviasi persis (dari 2.8<br />
menjadi 1.8 dalam Z-skor berat per umur), dalam status gizi anak yang ikut<br />
Pos Gizi vs. tanpa perubahan (statis pada 2.5 berat per umur Z score) di antara<br />
sampel perbandingan. Terlebih lagi, peningkatan besar yang membaik terus<br />
bertahan. Setelah enam bulan, 60% para ibu mempraktekkan teknik menyusui<br />
yang benar, dan 85% anak mengalami status gizi yang membaik. Sebelum<br />
menggunakan pendekatan PD, kegiatan posyandu hanya berhasil sedikit<br />
dalam menanggulangi anak kurang gizi. SC terus menggunakan pendekatan<br />
PD untuk perbaikan gizi anak dan berencana untuk menambah 14 desa baru<br />
pada 2002.<br />
Save the Children telah melaksanakan<br />
program-program<br />
di berbagai negara. Hasilhasil<br />
evaluasi beberapa Negara<br />
dijabarkan di bawah ini.<br />
(1)<br />
Di Mali, setelah enam bulan<br />
60% para ibu mempraktekkan<br />
teknik menyusui yang benar,<br />
dan 85% anak telah mempunyai<br />
status gizi yang membaik.<br />
Sebelum menggunakan<br />
pendekatan PD, kegiatan posyandu<br />
hanya berhasil sedikit<br />
dalam mengurangi jumlah<br />
anak kurang gizi.<br />
Pakistan<br />
Bekerja sama dengan Universita Emory, SC melakukan studi yang<br />
sama untuk pertama kalinya pada tahun 1999 dengan membandingkan<br />
hasil-hasil penyelidikan PD dengan Studi Kasus Kontrol (Case<br />
Control Study) untuk menentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan<br />
status gizi pada anak-anak pengungsi Afganistan di Pakistan. Analisis menunjukkan<br />
bahwa baik penyeledikan PD maupun CCS menemukan dua perilaku<br />
menyangkut status gizi baik: memperbanyak ASI saat anak mengalami diare<br />
dan memperbanyak makan selama masa sakit dan penyembuhan. Namun,<br />
hanya penyelidikan PD yang dapat menemukan perilaku kompleks, seperti<br />
pemberian makan secara aktif, sementara hanya CCS yang mengidentifikasi<br />
faktor-faktor penggunaan layanan imunisasi dan posyandu, usia anak, dan<br />
keinginan untuk mempunyai anak lagi. Penulisnya menyimpulkan bahwa<br />
Panduan PD & Pos Gizi / 173