Positive Deviance & Hearth - CORE Group
Positive Deviance & Hearth - CORE Group
Positive Deviance & Hearth - CORE Group
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Meskipun sudah tersedia dan gratis, kearifan menurut adat<br />
setempat mengatakan bahwa makanan tersebut tidak sesuai, atau<br />
berbahaya bagi anak mereka. Seiring dengan ditemukannya<br />
kegunaan makanan-makanan ini, penyelidikan mengungkapkan<br />
adanya PD lain dalam hal pemberian makan dan cara perawatan<br />
seperti pemberian ASI (Air Susu Ibu), pemberian makan secara aktif,<br />
cuci tangan, serta penyediaan makan dan minum yang memadai<br />
ketika anak sakit. Berdasarkan penemuan-penemuan ini, sebuah<br />
program pendidikan dan rehabilitasi gizi dapat dikembangkan. Ibu<br />
atau pengasuh dari anak yang mengalami kekurangan gizi diundang<br />
untuk menghadiri kegiatan selama dua minggu, mereka dapat<br />
berlatih cara-cara baru pemberian makan dan perawatan anak<br />
mereka.<br />
Program yang menyediakan makanan lokal seperti nasi, tahu,<br />
ikan, dan lemak, dalam rangka merehabilitasi/memulihkan anak.<br />
Namun demikian, dalam rangka mencapai tujuan yang lebih sulit<br />
yaitu memungkinkan keluarga-keluarga untuk dapat<br />
mempertahankan status gizi anak yang sudah baik setelah mengikuti<br />
kegiatan rehabilatasi, Save the Children meminta seluruh pengasuh<br />
untuk membawa beberapa udang, kepiting dan sayuran (makanan<br />
”PD”) sebagai syarat untuk dapat mengikuti sesi gizi. Dengan<br />
meminta para ibu untuk mengumpulkan udang, kepiting, sayur dan<br />
memberikannya kepada anak masing-masing sebagai makanan<br />
selama 14 hari diadakannya program, diharapkan agar mereka dapat<br />
melanjutkan praktek tersebut setelah anak-anak mereka<br />
direhabilitasi.<br />
Akhirnya, hasil yang sukses dapat disaksikan sebagai hasil<br />
program PD & Pos Gizi. Suatu studi kohort terhadap 700 orang anak<br />
yang seluruhnya mengalami kekurangan gizi tingkat dua dan tiga<br />
mengikuti program Pos Gizi. Setelah dua tahun program berakhir,<br />
anak-anak yang sama dipantau kembali ternyata menunjukkan<br />
hanya 3% yang tetap mengalami kekurangan gizi tingkat dua dan<br />
tiga. 95% dari seluruh peserta program Pos Gizi mengalami<br />
pemulihan menjadi normal dan 38% menjadi gizi kurang tingkat satu.<br />
Tingkat kemajuan tersebut didapat setelah melakukan observasi<br />
selama 14-23 bulan setelah mengikuti program Pos Gizi.<br />
Data Save the Children/ Vietnam menunjukkan dampak yang<br />
dramatis dalam mencegah kekurangan gizi diwaktu mendatang, 3%<br />
anak di bawah umur 3 tahun tergolong status gizi buruk, 12%<br />
tergolong kurang gizi sedang, dan 26% tergolong kurang gizi ringan.<br />
Pada tahun 1995, dua tahun setelah diadakan program, gizi buruk<br />
berhasil diberantas secara menyeluruh. Hanya 5% anak yang<br />
mengalami kurang gizi sedang dan 2% lainnya mengalami kurang<br />
gizi ringan. Program ini mengurangi kekurangan gizi sedang dan<br />
buruk hingga 80%. Pengasuh mampu mempertahankan status gizi<br />
yang lebih baik selama dua tahun setelah keikutsertaan mereka<br />
dalam program. Adik kandung anak-anak tersebut, dan anak-anak<br />
lain yang lahir dalam masyarakat setelah program Pos Gizi berakhir,<br />
menikmati status gizi yang lebih baik sama seperti peserta program<br />
Pos Gizi (4).<br />
10 / Tinjauan Umum PD & Pos Gizi