19.01.2015 Views

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kampung Jambuq<br />

5.5 Pendapatan uang<br />

Sekitar setengah dari penduduk mendapatkan penghasilan uang dari kerja kayu.<br />

Namun sering sekali pembeli kayu tidak membayar dengan tunai. Selain kerja kayu<br />

sen<strong>di</strong>ri, masyarakat juga mendapatkan penghasilan dari pembagian fee kayu dari PT.<br />

ITCI. Dari kerja kayu, mereka bisa mendapatkan antara Rp.250.000 -<br />

Rp.350.000/kubik. Dalam keadaan lancar, satu orang bisa memproduksi sekitar 10<br />

m 3 /bulan. Penghasilan dari kerja kayu dan fee kayu dari PT. ITCI merupakan<br />

pendapatan utama, walaupun pendapatan ini sebenarnya merupakan pendapatan baru<br />

yang muncul dalam 5 tahun terakhir.<br />

Sebagian lain dari rumah tangga memperoleh pendapatan uang dari menyadap<br />

karet <strong>di</strong> kebun mereka sen<strong>di</strong>ri, berjualan <strong>di</strong> warung, kerja bangunan dan kerja <strong>di</strong><br />

perusahaan batu bara. Sebenarnya masyarakat memiliki kebun rotan, tetapi harga<br />

rotan yang rendah membuat aset tersebut menja<strong>di</strong> tidak bernilai. Sehingga hanya<br />

se<strong>di</strong>kit sekali yang menjual rotannya.<br />

5.6 Infrastruktur ekonomi<br />

Di Kampung Jambuq sudah ada bangunan pasar, tetapi belum pernah <strong>di</strong>gunakan. Untuk<br />

memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat dapat memperolehnya <strong>di</strong> pasar terdekat<br />

yang berada <strong>di</strong> Kampung Resak Tiga yang jaraknya sekitar 7 kilometer dan dapat<br />

<strong>di</strong>tempuh selama 10 menit dengan menggunakan sepeda motor. Biasanya masyarakat<br />

menggunakan truk secara bersama-sama untuk menuju Pasar Resak Tiga.<br />

Kampung Jambuq <strong>di</strong>lewati oleh jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan<br />

Samarinda dan Melak. Saat ini masyarakat merasakan aksesibilitas yang lebih baik<br />

karena adanya perbaikan pembangunan dan perbaikan jalan Trans Kalimantan<br />

tersebut. Perbaikan jalan memicu munculnya sarana transportasi seperti bis umum<br />

yang melayani trayek Samarinda - Melak.<br />

5.7 Keterjangkauan energi<br />

Sumber energi yang <strong>di</strong>gunakan <strong>di</strong> Jambuq adalah:<br />

• kayu bakar;<br />

• minyak tanah;<br />

• listrik;<br />

• gas.<br />

Dari sumber-sumber energi tersebut, gas merupakan sumber energi baru. Kayu<br />

bakar <strong>di</strong>rasakan masih terjangkau, sementara listrik <strong>di</strong>rasakan makin sulit terjangkau<br />

karena biayanya semakin mahal yang <strong>di</strong>sebabkan naiknya harga BBM. Listrik yang<br />

<strong>di</strong>gunakan <strong>di</strong> <strong>kampung</strong> ini adalah listrik lokal yang <strong>di</strong>hasilkan dari mesin-mesin priba<strong>di</strong>.<br />

Seperti halnya listrik, minyak tanah juga semakin sulit <strong>di</strong>jangkau karena harga yang<br />

terus meningkat.<br />

5.8 Kon<strong>di</strong>si rumah penduduk<br />

Seluruh rumah responden <strong>di</strong> <strong>kampung</strong> ini adalah rumah kayu. Seluruh <strong>di</strong>n<strong>di</strong>ng dan<br />

lantai rumah terbuat dari papan kayu yang bukan jenis ulin dan bengkirai. Sebagian<br />

besar atap rumah merupakan atap sirap dan kepang, sisanya sekitar 10% merupakan<br />

atap seng.<br />

97

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!