19.01.2015 Views

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kampung Naha Tivab<br />

7.3 Infrastruktur dan pelayanan kesehatan<br />

Di Naha Tivab tidak ada satupun fasilitas kesehatan. Fasilitas terdekat adalah<br />

Puskesmas Long Apari, namun sekarang juga tidak ada petugas (mantri) yang melayani.<br />

Tidak ada perubahan yang berarti dalam 5 tahun terakhir, kon<strong>di</strong>si tetap sama saja dan<br />

cenderung memburuk.<br />

Fasilitas yang relatif lebih lengkap adalah <strong>di</strong> Tiong Ohang, ibukota kecamatan<br />

Long Apari yang berjarak 4 jam perjalanan milir dengan menggunakan perahu ces,<br />

atau kira-kira menghabiskan 20 liter bensin. Bila kebetulan ada speed boat atau long<br />

boat melintas ongkosnya adalah Rp. 100.000/penumpang. Kader Posyandu<br />

mengeluhkan kurangnya perhatian puskesmas Tiong Ohang terhadap Kampung Naha<br />

Tivab. Laporan tentang penderita TBC misalnya tidak <strong>di</strong>tanggapi segera, padahal <strong>di</strong><br />

Puskesmas Tiong Ohang ada kerjasama dengan Rio Tinto untuk pemberantasan<br />

penyakit TB Paru. Dengan keterbatasan seperti ini maka tidak ada orang dari luar<br />

<strong>kampung</strong> yang datang berobat ke Naha Tivab.<br />

Menurut Kepala Adat, dalam 5 tahun terakhir tidak pernah lagi <strong>di</strong>lakukan upacara<br />

pengobatan tra<strong>di</strong>sional. Jumlah ahli pengobatanpun semakin berkurang, karena orangorang<br />

tua yang menguasainya satu-persatu meninggal dunia. Secara umum<br />

pengetahuan dan penguasaan akan obat-obatan dan cara pengobatan tra<strong>di</strong>sional mulai<br />

pudar. Generasi muda tidak lagi berminat untuk mempelajarinya. Padahal semestinya<br />

pengobatan tra<strong>di</strong>sional bisa menja<strong>di</strong> alternatif ketika pengobatan me<strong>di</strong>s tidak<br />

terse<strong>di</strong>a.<br />

7.4 Resume trend perubahan<br />

Komponen Perubahan Keadaan saat Ini Perubahan Responden<br />

Jumlah air bersih Air pancuran Sama saja Kader Posyandu<br />

Mutu air bersih Air pancuran Sama saja Kader Posyandu<br />

Mutu air sungai Mulai tercemar Menurun Kader<br />

Posyandu/BPK<br />

Jumlah fasilitas kesehatan Sama saja Sama saja Kader Posyandu<br />

Kon<strong>di</strong>si fasilitas kesehatan Terdekat <strong>di</strong> <strong>kampung</strong> Kurang baik Kader Posyandu<br />

Long Apari<br />

Jumlah staf fasilitas<br />

Tidak ada Menurun Kader Posyandu<br />

kesehatan<br />

Keterse<strong>di</strong>aan obat-obatan Ada Lebih kecil Kader Posyandu<br />

dan peralatan<br />

Gaji/honor Tidak tahu - Kader Posyandu<br />

Penyakit malaria Ada Berfluktuasi Kader Posyandu<br />

Penyakit <strong>di</strong>are Ada Berfluktuasi Kader Posyandu<br />

Penyakit TBC Ada Meningkat Kader Posyandu<br />

Jumlah ahli pengobatan<br />

- Menurun Kepala Adat<br />

tra<strong>di</strong>sional<br />

Upacara pengobatan<br />

tra<strong>di</strong>sional<br />

Tidak ada Tidak tahu Kepala Adat<br />

259

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!