19.01.2015 Views

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kampung Engkuni Pasek<br />

4.3 Kerjasama dan solidaritas<br />

Menurut Kepala Adat, tingkat kerjasama antar masyarakat dalam 5 tahun terakhir<br />

<strong>di</strong>rasakan sama saja. Contoh bentuk kerjasama dalam 12 bulan terakhir adalah:<br />

• upacara kwangkai;<br />

• membantu orang yang sakit;<br />

• membuat kebun;<br />

• membuat rumah.<br />

Sedangkan menurut responden rumah tangga kurang mampu, tingkat kerjasama<br />

<strong>di</strong> <strong>kampung</strong> <strong>di</strong>rasakan meningkat dalam 5 tahun terakhir.<br />

Mereka juga berpendapat bahwa kualitas gotong-royong untuk upacara adat dan<br />

bantuan orang yang sakit atau orang kurang mampu masih tetap baik dan sama seperti<br />

dahulu. Hanya <strong>di</strong>akui bahwa gotong-royong untuk pekerjaan umum atau pekerjaan<br />

yang terkait dengan kegiatan ekonomi seperti kerja <strong>di</strong> ladang atau <strong>di</strong> kebun memang<br />

sudah menurun.<br />

Menurut Kepala Adat, solidaritas masyarakat masih sangat terasa ketika ada<br />

warga masyarakat yang meninggal dunia. Biasanya sekitar setengah sampai dengan<br />

separuh dari masyarakat turut membantu (gotong-royong). Jika ada suara gong yang<br />

menandakan ada penduduk yang meninggal, maka biasanya bantuan langsung<br />

berdatangan termasuk dari masyarakat <strong>kampung</strong> tetangga seperti Benung dan Eheng.<br />

Hal ini terja<strong>di</strong> karena masyarakat <strong>di</strong> <strong>kampung</strong> tersebut masih memiliki hubungan<br />

keluarga dengan masyarakat Engkuni Pasek.<br />

Jika terja<strong>di</strong> krisis pangan seperti kekurangan beras, biasanya masyarakat meminta<br />

bantuan dari:<br />

• pemerintah;<br />

• <strong>kampung</strong> tetangga;<br />

• Lembaga Swadaya Masyarakat.<br />

Bantuan dari <strong>kampung</strong> tetangga biasanya jarang terja<strong>di</strong> karena mereka juga<br />

mengalami kesulitan.<br />

Menurut responden rumah tangga kurang mampu, jika <strong>di</strong>rinya mengalami<br />

kesulitan biasanya bantuan datang dari keluarga. Warga <strong>kampung</strong> lain yang bukan<br />

keluarga umumnya tidak memberi bantuan.<br />

4.4 Konflik<br />

Menurut Kepala Adat, <strong>di</strong> Engkuni Pasek seringkali terja<strong>di</strong> konflik lahan, konflik<br />

keluarga dan konflik sumber daya alam. Khusus untuk konflik sumber daya alam terja<strong>di</strong><br />

peningkatan karena adanya rebutan hak waris hutan. Konflik suku dan konflik agama<br />

sejak dahulu memang jarang terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> sini. Namun menurut orang kurang mampu,<br />

tidak pernah terja<strong>di</strong> konflik <strong>di</strong> Engkuni Pasek.<br />

Penyelesaian konflik masih menggunakan hukum adat, baik untuk <strong>di</strong> dalam<br />

<strong>kampung</strong> maupun konflik <strong>di</strong> atau dengan pihak luar <strong>kampung</strong>. Jika terdapat<br />

ketidakpuasan pada putusan lembaga adat, barulah biasanya kasus bisa <strong>di</strong>serahkan<br />

kepada mekanisme hukum negara. Pada kasus seperti ini biasanya melibatkan pihak<br />

kepolisian. Walaupun demikian, pada prinsipnya <strong>di</strong>usahakan untuk <strong>di</strong>selesaikan <strong>di</strong><br />

dalam <strong>kampung</strong> dengan menggunakan hukum adat.<br />

59

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!