19.01.2015 Views

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kampung Sembuan<br />

5.9 Resume trend perubahan<br />

Komponen perubahan Keadaan saat ini Perubahan Responden<br />

Keterjangkauan terhadap lahan Seluruh masyarakat Berfluktuasi Petinggi<br />

Kon<strong>di</strong>si jalan Baik Lebih baik Petinggi<br />

Kon<strong>di</strong>si sungai sebagai jalan Baik Sama Petinggi<br />

Luasan ladang Ada Bertambah Ketua BPK<br />

Luasan sawah Tidak ada - Ketua BPK<br />

Luasan kebun sayur Tidak ada - Ketua BPK<br />

Luasan kebun rotan Ada Bertambah Ketua BPK<br />

Luasan kebun karet Ada Bertambah Ketua BPK<br />

Luasan simpukng Ada Bertambah Ketua BPK<br />

Luasan kokoa Tidak ada - Ketua BPK<br />

Luasan kopi Tidak ada - Ketua BPK<br />

Kebun jahe, kencur, lombok Ada Bertambah Ketua BPK<br />

Luasan peternakan Tidak ada - Ketua BPK<br />

Luasan hutan Ada Berkurang Ketua BPK<br />

Hutan perawan Ada Tetap Ketua BPK<br />

Hutan sekunder tua Ada Tetap Ketua BPK<br />

Hutan sekunder muda Ada Berkurang Ketua BPK<br />

Belukar tua Ada Bertambah Ketua BPK<br />

Belukar Ada Bertambah Ketua BPK<br />

Hutan kerangas Tidak ada - Ketua BPK<br />

Hutan lindung Ada Tetap Ketua BPK<br />

Akses kepada hutan Mudah Berkurang Ketua BPK<br />

Jenis-jenis tumbuhan hutan dan hewan Ada Berkurang Ketua BPK<br />

Perkembangan ekonomi <strong>kampung</strong> Tidak tentu Berkurang Ketua BPK<br />

6. Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan 5<br />

6.1 Keadaan mutu pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan<br />

Sekitar 32% responden rumah tangga menyatakan bahwa ada anak putus sekolah dalam<br />

keluarga mereka. Pada umumnya mereka putus sekolah pada tingkat SD dan SMP.<br />

Alasan putus sekolah adalah karena kekurangan biaya, malas sekolah dan alasan<br />

lainnya. Dari jumlah anak sekolah yang ada, hanya se<strong>di</strong>kit yang meninggalkan sekolah<br />

beberapa saat dengan alasan bekerja. Kualitas pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan guru, berdasarkan tingkat<br />

pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan, kurang. Keaktifan mengajar berkurang. Persentase kelulusan siswa sama<br />

saja. Demikian pula tingkat orang yang dapat membaca dan menulis, sama saja.<br />

Pemerintah pernah mengadakan pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan program paket A <strong>di</strong> <strong>kampung</strong>.<br />

Terdapat dua alasan anak-anak putus sekolah. Pertama, orang tua kurang mampu<br />

membiayai anaknya. Kedua, orang tua kurang kesadaran akan pentingnya pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan<br />

bagi anak. Prestasi siswa yang mengikuti ujian, dari seluruh siswa yang mengikuti ujian<br />

90% lulus. Jumlah siswa baru pada tahun ajaran ini 8 orang.<br />

5 Informasi dari Kepala Sekolah Dasar <strong>di</strong> Sembuan.<br />

274

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!