19.01.2015 Views

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kampung Empakuq<br />

9. Persepsi Kemiskinan<br />

Berikut adalah persepsi tentang kemiskinan menurut masyarakat Empakuq. Persepsi ini<br />

<strong>di</strong>gambarkan dengan cara menjawab pertanyaan, “permasalahan apa yang anda<br />

rasakan sehingga anda merasa miskin”.<br />

Menurut kelompok perempuan:<br />

• sarana dan prasarana seperti penciptaan sarana produksi (pertanian dan<br />

perkebunan), jalan belum maksimal, belum ada sumber listrik PLN;<br />

• masalah ekonomi, tidak ada modal usaha untuk membuat perkebunan (baik<br />

musiman maupun jangka panjang), juga untuk mengembangkan peternakan selain<br />

masalah modal juga masalah keterampilan;<br />

• masalah pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan, perlu ada pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan non formal seperti kursus-kursus<br />

mengenai pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Perlu ada beasiswa<br />

agar anak-anak dapat melanjutkan pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan ke jenjang yang lebih tinggi;<br />

• masalah kesehatan dan gizi, perlu ada puskesmas pembantu (pusban) beserta<br />

tenaga me<strong>di</strong>snya. Pengadaan air bersih, karena air dari sungai sudah tidak bersih<br />

lagi. Perlu ada WC umum;<br />

• struktur, perlu ada sistem informasi dari pemerintah yang mudah <strong>di</strong>peroleh (akses)<br />

oleh masyarakat.<br />

Menurut masyarakat biasa:<br />

• akar masalahnya adalah pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia<br />

sehingga mampu mencari solusi (penyelesaian) terhadap masalah yang <strong>di</strong>hadapi.<br />

Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan bagi orang dewasa (informal) melalui pengikutsertaan pada seminar,<br />

pelatihan, loka karya dan lain-lain untuk peningkatan sumber daya manusia.<br />

Menurut tokoh masyarakat:<br />

• masalah ekonomi; karena ladang dan kebun sering terkena banjir dan serangan<br />

hama. Hutan dan kebun sering terbakar. Ikan <strong>di</strong> sungai semakin sulit <strong>di</strong>cari akibat<br />

banyak yang menangkap ikan dengan menggunakan racun. Oleh karena itu<br />

<strong>di</strong>usulkan agar pemerintah menciptakan atau mengembangkan sarana produksi<br />

(sapro<strong>di</strong>) seperti membuka areal pertanian atau perkebunan, mencarikan tempat<br />

pemasaran hasil pertanian/perkebunan serta memberikan modal usaha. Hasil<br />

pertanian penduduk masih sulit pemasarannya;<br />

• masalah pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan; sumber daya manusia masih rendah akibat tidak ada biaya<br />

untuk melanjutkan pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan ke jenjang yang lebih tinggi. Pemerintah tidak<br />

membuka atau memberikan pelatihan atau kursus pertanian dan perkebunan atau<br />

pelatihan usaha lainnya;<br />

• struktur; pemerintah kurang pendampingan atau pembinaan. Selain itu <strong>di</strong><br />

pemerintahan sen<strong>di</strong>ri ada kelemahan karena antar instansi tidak solid<br />

koor<strong>di</strong>nasinya sehingga fokus untuk pemberdayaan masyarakat tidak jelas;<br />

• sarana atau prasarana; fasilitas jalan masih belum memadai;<br />

• masalah kesehatan dan gizi; fasilitas kesehatan belum ada, biaya berobat mahal.<br />

51

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!