19.01.2015 Views

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kampung Sembuan<br />

5.4 Perladangan<br />

Dalam 5 tahun terakhir ini, antara 75% - 89% masyarakat responden rumah tangga<br />

selalu membuat ladang. Umumnya jumlah yang berladang ini semakin tahun semakin<br />

meningkat. Dalam kurun waktu tersebut tidak ada masyarakat yang membuat sawah<br />

atau rapak. Pada tahun 2003 sekitar 83% responden berladang <strong>di</strong> lahan sen<strong>di</strong>ri, sisanya<br />

berladang <strong>di</strong> lahan pinjaman dan lahan bebas. Yang berarti keterjangkauan terhadap<br />

lahan meningkat karena pada tahun 2002, 76% responden berladang <strong>di</strong> lahan sen<strong>di</strong>ri.<br />

Pada tahun 2002, jumlah benih yang <strong>di</strong>tanam petani bervariasi antara 0,5 kaleng<br />

hingga 18 kaleng, namun sekitar 27 % responden menanam 3 kaleng benih. Pada tahun<br />

2003 jumlah benih yang <strong>di</strong>tanam bervariasi antara 0,5 - 12 kaleng benih, sekitar 23%<br />

menanam 3 kaleng benih dan 10% menanam 5 kaleng benih.<br />

Pada tahun 2003, sekitar 15% responden mengalami gagal panen. Sekitar 43%<br />

responden hasil panennya mencukupi hingga panen berikutnya. Responden lainnya<br />

menyatakan bahwa hasil panen mereka hanya bertanam antara 1 - 10 bulan.<br />

Sekitar 76% responden harus membeli beras tambahan pada tahun 2002/2003<br />

karena tidak ada pihak manapun yang memberikan bantuan beras.<br />

Sekitar 72% responden berladang pada lahan bekas ladang yang berusia <strong>di</strong>bawah<br />

10 tahun. Sisanya berladang pada lahan yang berusia antara 10 - 20 tahun (16%),<br />

hanya se<strong>di</strong>kit yang berladang <strong>di</strong> rimba atau lahan yang berusia <strong>di</strong>atas 20 tahun.<br />

Jarak tempuh <strong>kampung</strong> ke ladang bervariasi antara 2 - 120 menit. Sekitar 30%<br />

responden memerlukan waktu 60 menit ke ladang dan 24% memerlukan waktu 30<br />

menit. Sekitar 88% responden berangkat ke ladang dengan berjalan kaki, sisanya<br />

berangkat dengan sepeda motor dan ces.<br />

5.5 Pendapatan uang<br />

Sebagian besar rumah tangga <strong>di</strong> Sembuan berpendapatan dari pembagian fee kayu dari<br />

PT. RKR. Fee terakhir akan <strong>di</strong>terima bulan November 2003. Jumlah fee tidak merata<br />

tiap-tiap rumah tangga. Pendapat lain dari hasil kebun sayur yang <strong>di</strong>jual <strong>di</strong> luar<br />

<strong>kampung</strong> dan penjualan rotan. Sebagian kecil lain berpenghasilan dari warung, guru,<br />

pemerintah <strong>kampung</strong>, penjualan kerajinan parang, sebagai tenaga upahan menebas <strong>di</strong><br />

ladang orang. Pendapatan temporer lainnya sebagai wakil kesenian adat ke luar<br />

negeri, ahli pengobatan tra<strong>di</strong>sional, dan tukang wara pada upacara kuangkai.<br />

5.6 Infrastruktur ekonomi<br />

Terdapat pasar <strong>di</strong> Sembuan dengan frekuensi buka sekali dalam seminggu. Dalam 5<br />

tahun terakhir, frekuensi buka pasar sama. Pasar terdekat dari <strong>kampung</strong> selain pasar<br />

yang ada <strong>di</strong> <strong>kampung</strong> adalah pasar <strong>di</strong> Barong Tongkok atau <strong>di</strong> Damai. Perjalanan bisa<br />

<strong>di</strong>tempuh selama 120 menit memakai mobil dengan ongkos Rp. 20.000/orang sekali<br />

jalan.<br />

Perubahan kon<strong>di</strong>si jalan darat dalam 5 tahun terakhir semakin baik. Sedangkan<br />

kon<strong>di</strong>si sungai sebagai jalan tetap. Ruas jalan antara Melak ke Barong Tongkok<br />

beraspal. Barong Tongkok ke Sembuan sebagian telah <strong>di</strong>aspal, jalan mulai dari<br />

Mencimai sampai ke Sembuan sebagian masih berupa pengerasan jalan dengan batu<br />

kerikil. Ongkos transportasi reguler dari Sembuan ke Melak adalah Rp. 75.000 dengan<br />

sepeda motor atau Rp. 30.000 dengan mobil. Dalam 5 tahun terakhir ini waktu tempuh<br />

perjalanan darat ke kecamatan, kabupaten dan kota menja<strong>di</strong> lebih cepat.<br />

272

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!