19.01.2015 Views

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kampung Empakuq<br />

4. Sosial Budaya 3<br />

4.1 Perpindahan penduduk<br />

Perpindahan penduduk dalam 5 tahun terakhir dapat <strong>di</strong>jelaskan pada tabel berikut ini:<br />

Jangka waktu Berapa orang Alasan meninggalkan <strong>kampung</strong><br />

Waktu pendek atau sementara 5 orang Sekolah ke Samarinda<br />

Waktu panjang atau selamanya 1 kepala Keluarga Mencari pekerjaan dan berkeluarga<br />

4.2 Upacara adat<br />

Menurut mantan petinggi, upacara adat yang masih <strong>di</strong>lakukan <strong>di</strong> Empakuq adalah:<br />

• Belian gugu tautn;<br />

• Belian, yang merupakan upacara adat penyembuhan orang sakit;<br />

• Kuangkai, yang merupakan upacara adat kematian yang <strong>di</strong>pimpin oleh seorang<br />

wara. Dalam upacara ini tulang belulang keluarga yang sudah meninggal <strong>di</strong>gali lagi,<br />

<strong>di</strong>bersihkan kemu<strong>di</strong>an <strong>di</strong>kuburkan lagi;<br />

• Setangih, adalah juga upacara adat kematian. Upacara ini biasanya <strong>di</strong>laksanakan<br />

selama 7 - 9 hari. Upacara ini <strong>di</strong>laksanakan pada saat ada anggota keluarga yang<br />

meninggal.<br />

Perubahan upacara adat masa lalu <strong>di</strong>ban<strong>di</strong>ngkan upacara adat sekarang, hanya<br />

berubah pada sisi jumlah bahan-bahan, biaya bahan upacara adat dulu masih murah,<br />

biaya upacara adat sekarang sudah mahal. Sedangkan pada sisi waktu upacara adat,<br />

gotong-royong upacara adat, dan tujuan adat, tidak terja<strong>di</strong> perubahan atau masih<br />

sama. Perkembangan yang perlu <strong>di</strong>cermati saat ini adalah bahwa tidak ada satu pun<br />

dari generasi muda yang mendapatkan pengetahuan asli atau tra<strong>di</strong>si dari orang tua.<br />

4.3 Kerjasama dan solidaritas<br />

Menurut mantan petinggi, dalam 5 tahun terakhir, tingkat kerjasama antar masyarakat<br />

masih tetap sama. Kerjasama atau gotong-royong biasanya <strong>di</strong>ikuti oleh separuh dari<br />

total masyarakat. Bentuk gotong-royong yang pernah <strong>di</strong>lakukan dalam 12 bulan<br />

terakhir adalah:<br />

• pembuatan rumah. Ada dua rumah yang <strong>di</strong>bangun secara gotong-royong;<br />

• menanam pa<strong>di</strong>.<br />

Bila terja<strong>di</strong> kekurangan makanan secara merata <strong>di</strong> <strong>kampung</strong>, biasanya<br />

masyarakat meminta bantuan beras Dolog atau beras murah ke pemerintah.<br />

Menurut rumah tangga kurang mampu, dalam 5 tahun terakhir tingkat kerjasama<br />

atau solidaritas masyarakat semakin menurun. Sebagai rumah tangga kurang mampu,<br />

selama ini mereka hanya mendapatkan bantuan dari tetangga yang tinggal <strong>di</strong> sekitar<br />

<strong>kampung</strong>, sedangkan orang yang memiliki hubungan keluarga atau saudara tidak<br />

pernah membantunya.<br />

3 Informasi dari Mantan Petinggi, Orang Kurang Mampu, Dukun Bayi.<br />

41

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!