19.01.2015 Views

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kampung Ujoh Halang<br />

5.6 Infrastruktur ekonomi<br />

Tidak terdapat pasar <strong>di</strong> <strong>kampung</strong> ini. Hanya terdapat beberapa warung yang menjual<br />

sembako yang juga tidak lengkap. Kebutuhan akan sayur <strong>di</strong>peroleh dari kebun sen<strong>di</strong>ri<br />

atau membeli dari kebun orang lain. Untuk pemenuhan kebutuhan yang lebih banyak,<br />

masyarakat biasanya pergi berbelanja ke Long Kelian yang berjarak 15 menit dengan<br />

perahu ces atau ke Long Iram yang berjarak 1-2 jam dengan perahu ces. Untuk ke<br />

tempat tersebut masyarakat biasanya memakai ces priba<strong>di</strong> atau dengan kapal<br />

penumpang ke Long Iram dengan ongkos kapal Rp.10.000.<br />

Menurut Juru Tulis, kon<strong>di</strong>si jalan darat dalam 5 tahun terakhir ini menja<strong>di</strong> lebih<br />

baik, hanya jalan sungai yang tetap sama saja. Saat ini, tidak ada jalan darat yang<br />

menghubungkan <strong>kampung</strong> ini dengan <strong>kampung</strong> tetangga. Jalur transportasi utama ke<br />

<strong>kampung</strong> lain adalah sungai.<br />

Alat transportasi reguler yang ada adalah kapal penumpang yang setiap hari<br />

melintasi <strong>kampung</strong> ini. Biaya yang harus <strong>di</strong>keluarkan ke kecamatan adalah Rp.10.000<br />

sedangkan bila ke kabupaten Rp. 50.000. Juru tulis juga menyatakan bahwa dalam 5<br />

tahun terakhir, perjalanan menuju kecamatan dan kabupaten menja<strong>di</strong> lebih cepat.<br />

5.7 Keterjangkauan terhadap energi<br />

Energi yang <strong>di</strong>gunakan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari <strong>di</strong> Ujoh halang adalah:<br />

• kayu bakar;<br />

• minyak tanah;<br />

• gas;<br />

• listrik (genset).<br />

Kayu bakar, minyak tanah, solar (untuk genset) dan bensin adalah sumber energi<br />

yang sudah pernah <strong>di</strong>gunakan sebelumnya, namun saat ini <strong>di</strong>rasakan semakin sulit<br />

terjangkau. Gas baru <strong>di</strong>gunakan oleh se<strong>di</strong>kit rumah tangga yang juga menyatakan<br />

semakin sulit menjangkaunya karena harga yang mahal.<br />

Belum ada PLN <strong>di</strong> <strong>kampung</strong> ini, sarana penerangan yang <strong>di</strong>gunakan bersumber<br />

dari genset berbahan bakar solar yang <strong>di</strong>miliki oleh se<strong>di</strong>kit masyarakat yang mampu.<br />

5.8 Kon<strong>di</strong>si rumah penduduk<br />

Lebih dari setengah responden rumah tangga yang <strong>di</strong>wawancarai atap rumahnya<br />

terbuat dari seng, sisanya terbuat dari kepang atau sirap. Hampir semua <strong>di</strong>n<strong>di</strong>ng<br />

rumah dan lantai terbuat dari papan kayu biasa.<br />

Selama ini masyarakat menggunakan WC sungai yang <strong>di</strong>miliki oleh hampir setiap<br />

rumah tangga. Saat ini masyarakat dan kelompok perempuan dampingi Nurani<br />

Perempuan sedang mengupayakan pembuatan WC dalam rumah untuk seluruh<br />

masyarakat yang mau berswadaya dalam pembuatannya.<br />

Hampir separuh responden rumah tangga menyatakan bahwa tidak ada listrik <strong>di</strong><br />

rumah mereka, sisanya memanfaatkan listrik kelompok.<br />

320

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!