19.01.2015 Views

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kampung Gemuhan Asa<br />

Hutan sekunder tua dan hutan sekunder muda berkurang karena <strong>di</strong>rubah menja<strong>di</strong><br />

lahan pertanian tanaman karet dan rotan. Keperluan akan keterse<strong>di</strong>aan lahan<br />

perkebunan karet menyebabkan masyarakat memanfaatkan belukar bagi penanaman<br />

karet dan rotan. Aktivitas penebangan hutan dan perburuan telah mengakibatkan<br />

berkurangnya jenis tumbuhan dan hewan. Jenis hewan monyet dan babi hutan sudah<br />

sangat sulit <strong>di</strong>dapatkan.<br />

Menurut Ketua BPK, perubahan yang pernah terja<strong>di</strong> terhadap kawasan hutan adalah<br />

sebagai berikut:<br />

Perubahan Penyebab Dampak<br />

Berkurangnya luasan hutan Perkebunan karet Lahan untuk membuat<br />

ladang berkurang<br />

Hutan lebih mudah <strong>di</strong>akses - -<br />

Berkurangnya jenis<br />

tumbuhan dan hutan<br />

Diburu<br />

Sulit mendapatkan binatang<br />

tertentu (monyet dan babi<br />

hutan)<br />

5.2 Pengelolaan hutan dan IPPK<br />

Pemerintah <strong>kampung</strong> dan masyarakat telah menetapkan hutan seluas delapan hektar<br />

sebagai kawasan hutan lindung, yang <strong>di</strong>fungsikan sebagai sumber mata air bersih bagi<br />

<strong>kampung</strong>. Aturan secara formal mengenai kawasan lindung belum <strong>di</strong>tetapkan, namun<br />

masyarakat telah menyadari dan memahami fungsi hutan lindung sehingga hingga saat<br />

ini masih dapat <strong>di</strong>pergunakan sebagai sumber mata air bersih.<br />

Wilayah <strong>kampung</strong> tidak luas sehingga tidak terdapat cadangan lokasi hutan<br />

lainnya. Oleh karena itu rumah tangga tidak memiliki penghasilan dari penebangan<br />

pohon pada konsesi dalam bentuk fee. Lahan-lahan yang terse<strong>di</strong>a <strong>di</strong>manfaatkan bagi<br />

usaha perkebunan produktif. Keterbatasan lahan atau SDA ini yang lebih memicu<br />

masyarakat mengembangkan peluang-peluang usaha produktif bagi peningkatan<br />

ekonomi keluarga.<br />

5.3 Keterjangkauan terhadap lahan<br />

Menurut ketua BPK, lebih dari setengah jumlah rumah tangga <strong>di</strong> <strong>kampung</strong> ini memiliki<br />

keterjangkauan terhadap ladang. Dalam 5 tahun terakhir ini akses terhadap<br />

keterjangkauan ini menurun, terutama terhadap lahan. Dengan populasi penduduk<br />

yang cukup banyak sedangkan luas wilayah terbatas maka lahan yang terse<strong>di</strong>a<br />

<strong>di</strong>rasakan semakin tidak mencukupi kebutuhan kepemilikan ladang. Perebutan lahan<br />

antar anggota masyarakat atau antar keluarga mulai terja<strong>di</strong>. Permasalahan lahan<br />

masih pada skala kecil dan masih dapat <strong>di</strong>damaikan.<br />

Terja<strong>di</strong> pula praktek-praktek penjualan lahan sejak harga lahan mulai menja<strong>di</strong><br />

lebih mahal. Penjualan lahan tidak hanya pada jual beli antar warga atau rumah<br />

tangga sesama warga Gemuhan Asa, namun pada tahun 1998 dan 1999 terja<strong>di</strong> pula<br />

penjualan lahan oleh seorang warga Gemuhan Asa ke Ngenyan Asa dengan jumlah<br />

lahan yang cukup luas. Penjualan ini pernah mengakibatkan konflik <strong>di</strong> Gemuhan Asa,<br />

hingga harus melibatkan campur tangan pemerintah <strong>kampung</strong>.<br />

Lahan milik rumah tangga sebagian besar belum <strong>di</strong>daftarkan ke Pejabat Pembuat<br />

Akte Tanah (PPAT) atau notaris guna mendapatkan sertifikat hak milik sebagaimana<br />

ketentuan hukum formal. Pengakuan hak tanah hanya <strong>di</strong>lakukan dengan<br />

79

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!