19.01.2015 Views

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kampung Muara Nayan<br />

warga masyarakat yang mengaku <strong>di</strong>paksa menjual lahannya pada perusahaan. Hal ini<br />

menunjukkan bahwa perubahan yang terja<strong>di</strong> mungkin bukan atas dasar sukarela.<br />

Dari sisi infrastruktur fisik, masyarakat merasakan adanya perbaikan jalan<br />

sehingga mereka dapat mencapai Samarinda dan Melak dengan lebih mudah, karena<br />

perbaikan jalan juga memicu berkembangnya pelayanan transportasi dari pihak<br />

swasta. Tapi <strong>di</strong> sisi lain, mereka melihat kualitas sungai sebagai jalur transportasi<br />

semakin memburuk karena adanya gangguan dari keha<strong>di</strong>ran PT. Gunung Bayan.<br />

Fasilitas kesehatan tidak mengalami perubahan, sampai dengan saat ini tidak ada<br />

satupun fasilitas kesehatan me<strong>di</strong>s <strong>di</strong> <strong>kampung</strong>. Namun, saat ini sudah <strong>di</strong>bangun fasilitas<br />

kesehatan berupa Puskesmas Pembantu (Pusban) <strong>di</strong> Kampung Pentat, hal ini pasti<br />

membantu masyarakat karena jarak ke fasilitas kesehatan semakin dekat, walaupun<br />

bukan <strong>di</strong> <strong>kampung</strong> mereka sen<strong>di</strong>ri. Sayangnya frekuensi penyakit TBC mengalami<br />

kenaikan.<br />

11. Lampiran<br />

Survei ini merupakan bagian dari survei data dasar kesejahteraan yang <strong>di</strong>lakukan oleh<br />

Program Penelitian Aksi Kemiskinan dan Desentralisasi CIFOR-BMZ yang bekerjasama<br />

dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat <strong>Kabupaten</strong> <strong>Kutai</strong> <strong>Barat</strong>.<br />

Secara keseluruhan survei <strong>di</strong>laksanakan <strong>di</strong> 20 <strong>kampung</strong> <strong>di</strong> <strong>Kabupaten</strong> <strong>Kutai</strong> <strong>Barat</strong><br />

dan 15 <strong>kampung</strong> <strong>di</strong> <strong>Kabupaten</strong> Malinau selama bulan Oktober - November 2003. Survei<br />

<strong>di</strong>tujukan untuk mendapatkan data-data dasar yang berhubungan dengan kemakmuran<br />

sebagai bahan untuk melihat perubahan serta untuk mencari in<strong>di</strong>kator-in<strong>di</strong>kator<br />

kesejahteraan yang cocok dengan keadaan lokal.<br />

Khusus untuk Kampung Muara Nayan, survei <strong>di</strong>lakukan dengan melibatkan:<br />

• 20 rumah tangga;<br />

• 7 responden kunci;<br />

• 3 kelompok <strong>di</strong>skusi.<br />

Responden kunci yang <strong>di</strong>wawancarai adalah:<br />

• kepala adat;<br />

• petinggi;<br />

• wakil BPK;<br />

• guru yang mengajar <strong>di</strong> SD Kampung ;<br />

• satu rumah tangga yang <strong>di</strong>anggap kurang mampu;<br />

• sekretaris Kampung (menggantikan unsur kesehatan);<br />

• warung.<br />

Diskusi kelompok <strong>di</strong>lakukan dengan:<br />

• kelompok tokoh masyarakat;<br />

• kelompok masyarakat biasa;<br />

• kelompok perempuan.<br />

Wawancara rumah tangga dan responden kunci <strong>di</strong>lakukan berdasarkan kuisioner<br />

yang sudah <strong>di</strong>siapkan. Jumlah pewawancara 3 orang yang bekerja secara sen<strong>di</strong>risen<strong>di</strong>ri.<br />

Pewawancara juga bertugas sebagai fasilitator pada kelompok-kelompok<br />

<strong>di</strong>skusi.<br />

246

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!