19.01.2015 Views

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kampung Delang Kerohong<br />

kebun ke <strong>kampung</strong> lain <strong>di</strong> hulu. Umumnya mereka berjualan ke Long Pananeh dan<br />

<strong>kampung</strong>-<strong>kampung</strong> lain <strong>di</strong> dekat Tiong Ohang kecamatan Long Apari. Pekerjaan<br />

‘ngelele’ ini banyak <strong>di</strong>lakukan kaum perempuan.<br />

5.6 Infrastruktur ekonomi<br />

Kampung Delang Kerohong tidak mempunyai pasar. Bahkan warung kelontong yang<br />

menjual sembako atau keperluan rumah tangga lainnya pun tidak ada. Untuk<br />

berbelanja keperluan sehari-hari, masyarakat Delang Kerohong harus menyeberang ke<br />

Kampung Long Kuling dengan mendayung atau menggunakan perahu ces. Untuk<br />

berbelanja dalam jumlah yang agak banyak mereka harus ke Long Lunuk, Datah Suling<br />

atau Long Pahangai.<br />

Jalur transportasi utama masyarakat adalah jalur sungai. Jalan darat hanyalah<br />

jalan yang melintasi <strong>kampung</strong> dan jalan setapak menuju ladang yang berada <strong>di</strong> dekat<br />

<strong>kampung</strong>. Untuk jarak yang lebih jauh masyarakat menggunakan perahu ces.<br />

Menurut petinggi, kon<strong>di</strong>si jalan dalam 5 tahun terakhir semakin berkurang. Jalan<br />

yang ada adalah jalan tanah yang becek dan tergenang bila turun hujan. Kon<strong>di</strong>si sungai<br />

sebagai jalur transportasi <strong>di</strong>rasakan sedang. Dalam 5 tahun terakhir kon<strong>di</strong>si sungai<br />

semakin berkurang, kemarau dan banjir tidak lagi bisa <strong>di</strong>pre<strong>di</strong>ksi. Bila turun hujan, air<br />

sungai menja<strong>di</strong> keruh, namun masyarakat tidak mempunyai alternatif lain.<br />

Permasalahan lain yang baru muncul adalah gelombang yang terja<strong>di</strong> bila speedboat<br />

melintas dengan cepat. Gelombang akibat speedboat ini menyebabkan erosi serta<br />

merusak perahu dan jamban masyarakat.<br />

Transportasi reguler yang melintasi <strong>kampung</strong> ini semakin beragam. Untuk jarak<br />

dekat, masyarakat menggunakan perahu ces, namun untuk jarak yang lebih jauh<br />

masyarakat menggunakan long boat atau speedboat. Speedboat tujuan Long Bagun<br />

tarifnya adalah Rp. 250.000/penumpang, sedangkan long boat Rp.<br />

150.000/penumpang. Di Delang Kerohong, jumlah rumah tangga yang memiliki mesin<br />

ces sangat terbatas.<br />

5.7 Keterjangkauan terhadap energi<br />

Energi yang <strong>di</strong>gunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah:<br />

• kayu bakar;<br />

• minyak tanah;<br />

• listrik (dari genset);<br />

• bensin;<br />

• solar.<br />

Kayu bakar dan minyak tanah sudah lama <strong>di</strong>pakai sebagai sumber energi. Kayu<br />

bakar masih mudah <strong>di</strong>cari dan tidak perlu <strong>di</strong>beli, namun minyak tanah, bensin dan<br />

solar semakin sulit terjangkau. Kesulitan tersebut muncul karena daya beli masyarakat<br />

yang memang rendah dan pedagang yang jarang datang. Untuk membeli mereka harus<br />

ke <strong>kampung</strong> lain. Mesin genset berbahan bakar solar yang <strong>di</strong>gunakan sebagai sumber<br />

penerangan hanya sesekali <strong>di</strong>gunakan, biasanya pada saat ada tamu atau ada<br />

keramaian dan kegiatan. Bila <strong>di</strong>hidupkan mulai pukul 18.00 hingga pukul 23.00 maka<br />

<strong>di</strong>perlukan 4 liter solar.<br />

30

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!