19.01.2015 Views

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kampung Jambuq<br />

perusahaan HPH, namun <strong>di</strong> sisi lain juga meningkatkan intensitas konflik antar warga.<br />

Hal ini terja<strong>di</strong> karena kelembagaan adat yang berfungsi dalam resolusi konflik sudah<br />

tidak mampu lagi membendung kepentingan-kepentingan komersil dalam sengketa<br />

lahan dan sumber daya alam.<br />

Perkembangan yang cukup unik terja<strong>di</strong> pada perladangan. Biasanya satu<br />

kelompok masyarakat akan mengurangi perladangan ketika mereka mendapatkan lebih<br />

banyak uang dari sumber-sumber komersil. Tapi <strong>di</strong> Kampung Jambuq berbeda,<br />

pendapatan uang yang meningkat dari hutan dan fee berbarengan dengan peningkatan<br />

jumlah rumah tangga yang membuat ladang.<br />

Sebagai <strong>kampung</strong> yang berada <strong>di</strong> poros jalan Trans Kalimantan, aksesibilitas<br />

<strong>kampung</strong> Jambuq ke dunia luar semakin baik. Sayangnya keadaan sungai sebagai jalur<br />

transportasi semakin memburuk karena sungai semakin mendangkal dari tahun ke<br />

tahun.<br />

Sarana pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan dan kesehatan tidak mengalami perbaikan. Sampai dengan<br />

saat ini belum ada sekolah dasar dan fasilitas kesehatan me<strong>di</strong>s yang <strong>di</strong>bangun. Gaji<br />

guru mengalami kenaikan, tapi sayangnya tidak <strong>di</strong>ikuti oleh keaktifan para guru dalam<br />

mengajar. Penyakit malaria menja<strong>di</strong> semakin sering terja<strong>di</strong>.<br />

11. Lampiran<br />

Survei ini merupakan bagian dari survei data dasar kesejahteraan yang <strong>di</strong>lakukan oleh<br />

Program Penelitian Aksi Kemiskinan dan Desentralisasi CIFOR-BMZ yang bekerjasama<br />

dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat <strong>Kabupaten</strong> <strong>Kutai</strong> <strong>Barat</strong>.<br />

Secara keseluruhan survei <strong>di</strong>laksanakan <strong>di</strong> 20 <strong>kampung</strong> <strong>di</strong> <strong>Kabupaten</strong> <strong>Kutai</strong> <strong>Barat</strong><br />

dan 15 Desa <strong>di</strong> <strong>Kabupaten</strong> Malinau selama bulan Oktober - November 2003. Survei<br />

<strong>di</strong>tujukan untuk mendapatkan data-data dasar yang berhubungan dengan kemakmuran<br />

sebagai bahan untuk melihat perubahan serta untuk mencari in<strong>di</strong>kator-in<strong>di</strong>kator<br />

kesejahteraan yang cocok dengan keadaan lokal.<br />

Khusus untuk Kampung Jambuq, survei <strong>di</strong>lakukan dengan melibatkan:<br />

• 13 rumah tangga;<br />

• 7 responden kunci;<br />

• 2 kelompok <strong>di</strong>skusi.<br />

Responden kunci yang <strong>di</strong>wawancarai adalah:<br />

• kepala adat;<br />

• petinggi;<br />

• ketua BPK;<br />

• penjaga sekolah;<br />

• satu rumah tangga yang <strong>di</strong>anggap kurang mampu;<br />

• kader posyandu;<br />

• warung.<br />

Diskusi kelompok <strong>di</strong>lakukan bersama dengan:<br />

• kelompok tokoh masyarakat;<br />

• kelompok perempuan.<br />

103

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!