19.01.2015 Views

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kampung Sembuan<br />

4.2 Upacara adat<br />

Menurut wakil kepala adat, upacara adat yang masih sering <strong>di</strong>lakukan adalah:<br />

• upacara adat Kuangkai yaitu upacara adat pembongkaran dan penguburan ulang<br />

tulang-tulang anggota keluarga yang telah meninggal. Upacara adat ini merupakan<br />

bagian dari upacara adat kematian. Pelaksanaan bisa <strong>di</strong>lakukan lebih dari satu<br />

kelompok keluarga;<br />

• gugu tautn yaitu upacara pengembalian keadaan alam agar menghasilkan hal-hal<br />

yang bermanfaat bagi masyarakat. Upacara gugu tautn merupakan bagian dari<br />

upacara adat kehidupan.<br />

Meskipun saat ini masih <strong>di</strong>lakukan upacara adat, namun <strong>di</strong>ban<strong>di</strong>ngkan dengan<br />

upacara yang <strong>di</strong>lakukan <strong>di</strong> masa lalu, upacara adat saat ini telah mengalami<br />

perubahan. Waktu pelaksanaan semakin pendek, bahan upacara adat juga telah<br />

berubah dari sisi jenis dan bahan. Budaya gotong royong adat semakin lemah karena<br />

masyarakat lebih memikirkan pengembangan ekonomi keluarga. Tujuan pelaksanaan<br />

upacara adat juga telah mengalami perubahan.<br />

Dari sisi transformasi budaya antara generasi tua dengan generasi muda, minat<br />

generasi muda terhadap adat masih cukup baik. Separuh dari generasi muda<br />

mendapatkan pengetahuan adat dari generasi tua.<br />

4.3 Kerjasama dan solidaritas<br />

Dalam 12 bulan terakhir telah <strong>di</strong>lakukan 5 kali gotong royong yang <strong>di</strong>ikuti oleh separuh<br />

dari anggota masyarakat. Aktivitas gotong royong tersebut adalah:<br />

• membersihkan jalan umum;<br />

• memperbaiki tempat air;<br />

• menugal;<br />

• gotong royong upacara adat;<br />

• menanam.<br />

Terdapat perbedaan penilaian antara Wakil Kepala Adat dan responden rumah<br />

tangga kurang mampu terhadap aktivitas kerjasama. Responden dari rumah tangga<br />

kurang mampu menilai tingkat kerjasama menurun, sedangkan Wakil Kepala Adat<br />

menilai tingkat kerjasama meningkat. Dalam menghadapi kesulitan rumah tangga,<br />

responden rumah tangga kurang mampu hanya mendapatkan bantuan dari keluarga.<br />

Rumah tangga <strong>di</strong> sekitarnya yang tidak mempunyai ikatan keluarga tidak pernah<br />

membantu. Bila terja<strong>di</strong> kekurangan makanan, masyarakat meminta bantuan kepada<br />

pemerintah setempat.<br />

4.4 Konflik<br />

Terdapat empat konflik utama yaitu: 1) konflik lahan, 2) konflik keluarga; 3) konflik<br />

agama; dan 4) konflik air/sumber daya alam. Konflik suku tidak terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> Sembuan,<br />

karena tiap-tiap <strong>kampung</strong> telah <strong>di</strong>beri pengertian melalui penyuluhan. Menurut BPK,<br />

yang memberi penyuluhan adalah pemerintah melalui pemerintah <strong>kampung</strong>.<br />

Konflik yang sering terja<strong>di</strong> adalah konflik lahan dan konflik air/sumber daya<br />

alam. Perkembangan nilai lahan yang makin meningkat akhir-akhir ini <strong>di</strong>tambah<br />

dengan kurang adanya sifat kebersamaan <strong>di</strong> antara masyarakat, telah memicu<br />

267

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!