19.01.2015 Views

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kampung Muara Nayan<br />

Saat ini masyarakat memiliki usaha baru yaitu peternakan sapi yang <strong>di</strong>picu oleh<br />

bantuan sapi sebanyak 25 ekor dari pemerintah provinsi pada bulan Oktober tahun<br />

2003. Luasan hutan cenderung berkurang karena kebakaran dan konversi oleh pihak<br />

perusahaan.<br />

Menurut Ketua BPK, jenis hutan dan lahan bera yang ada <strong>di</strong> Muara Nayan adalah:<br />

• hutan perawan (bengkar);<br />

• hutan sekunder tua (batakng);<br />

• hutan sekunder muda (urat);<br />

• belukar tua (kloako);<br />

• belukar (babar);<br />

• hutan rawa (payaq)<br />

• hutan kerangas (jaras).<br />

Luasan bengkar berkurang karena Kampung Muara Nayan berada <strong>di</strong>antara 3<br />

<strong>kampung</strong> yang sering terja<strong>di</strong> permasalahan tapal batas dan selain itu juga karena<br />

adanya kebakaran hutan sehingga mengurangi hutan perawan atau Bengkar, hal ini<br />

mengakibatkan bertambahnya lahan-lahan bekas terbakar. Beberapa <strong>di</strong>antaranya<br />

sudah tumbuh menja<strong>di</strong> Kerangkakng, Kwakokng, batangkng, puyas, jaras, uraq.<br />

Seperti Batakng bertambah jumlahnya yang <strong>di</strong>akibatkan banyaknya ladang berpindahpindah<br />

sehingga lokasinya bertambah. Banyaknya orang yang menggunakan cheinsau<br />

yang berdampak berkurangnya jenis hutan kwakokng dan juga karena adanya<br />

perusahaan PT. Lonsum.<br />

Menurut Ketua BPK, perubahan yang pernah terja<strong>di</strong> terhadap kawasan hutan adalah<br />

sebagai berikut:<br />

Perubahan Penyebab Dampak<br />

Berkurangnya luasan hutan - Ha<strong>di</strong>rnya Perusahaan<br />

- Tanah tidak subur<br />

- Ladang<br />

- Tidak ada usaha lain<br />

Hutan lebih mudah <strong>di</strong>akses<br />

sehingga memudahkan<br />

orang untuk menebang<br />

Berkurangnya jenis-jenis<br />

tumbuhan dan hewan<br />

- Ada jalan poros<br />

- Ha<strong>di</strong>rnya perusahaan<br />

-<br />

- Kebakaran hutan<br />

- Ha<strong>di</strong>rnya perusahaan<br />

Bisa menjual hasil ke kota<br />

-<br />

5.2 Pengelolaan hutan dan IPPK/HPHH<br />

Menurut petinggi, Kampung Muara Nayan memiliki hutan yang <strong>di</strong>lindungi. Hutan<br />

keramat tersebut bernama lemo keramat yang luasnya sekitar 100 m 2 . Hutan lindung<br />

tersebut tidak <strong>di</strong>gunakan untuk umum hanya untuk kepentingan Adat. Apabila ada<br />

yang menggunakan hutan adat tersebut <strong>di</strong> luar kepentingan adat, maka akan <strong>di</strong>berikan<br />

sangsi berupa denda antakng. Tidak ada aktivitas eksploitasi hutan <strong>di</strong> <strong>kampung</strong> Muara<br />

Nayan baik itu HPH, IPPK maupun HPHH karena memang tidak ada hutan dengan<br />

jumlah pohon yang signifikan. Juga tidak pernah ada orong luar yang mengajukan<br />

permohonan ijin konsesi pengelolaan hutan. Walaupun tidak ada konsesi hutan, tapi<br />

banyak rumah tangga yang menggantungkan mata pencahariannya dari kerja kayu.<br />

239

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!