19.01.2015 Views

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

Profil kampung-kampung di Kabupaten Kutai Barat - Forest Climate ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kampung Jerang Melayu<br />

5.3 Keterjangkauan terhadap lahan<br />

Menurut petinggi, seluruh rumah tangga memiliki lahan. Sampai dengan saat ini belum<br />

pernah terja<strong>di</strong> jual beli lahan. Petinggi menekankan kepada masyarakat untuk tidak<br />

menjual lahan kepada pihak luar karena masyarakat Jerang Melayu menggantungkan<br />

hidupnya pada pertanian <strong>di</strong>mana lahan merupakan hal yang sangat penting bagi<br />

kehidupan. Jika jual beli lahan <strong>di</strong>lakukan maka <strong>di</strong>khawatirkan akan terja<strong>di</strong> konflik<br />

sosial <strong>di</strong> masa depan.<br />

5.4 Perladangan<br />

Lebih dari tigaperempat responden rumah tangga menanam pa<strong>di</strong>. Sebagian besar dari<br />

tanaman pa<strong>di</strong> <strong>di</strong>tanam <strong>di</strong> rapaq sedangkan sisanya <strong>di</strong> ladang lahan kering. Lebih dari<br />

tigaperempat dari rumah tangga yang menanam pa<strong>di</strong> <strong>di</strong> rapaq memiliki lahannya<br />

sen<strong>di</strong>ri, sisanya meminjam dari keluarga. Sebagian besar rumah tangga tidak dapat<br />

mencukupi kebutuhan beras dari tanaman sen<strong>di</strong>ri, sebagian besar dari mereka<br />

menggantungkan pasokan beras tambahan dari bantuan CARE. Sebagian kecil masih<br />

ada yang membeli beras, biasanya jika ingin makan beras yang lebih enak.<br />

Karena sebagian besar bertanam pa<strong>di</strong> <strong>di</strong> rapaq maka masyarakat sudah<br />

menerapkan pertanian menetap. Rapaq dapat <strong>di</strong>capai dengan berjalan kaki sekitar<br />

setengah jam. Bagi beberapa rumah tangga yang masih memiliki ladang, mereka<br />

mencapai ladangnya dengan cara jalan kaki dan naik perahu.<br />

5.5 Pendapatan uang<br />

Sumber pendapatan uang utama adalah ikan. Sebagian besar dari masyarakat mencari<br />

ikan <strong>di</strong> Sungai Kedang Pahu, beberapa dari mereka memiliki keramba ikan <strong>di</strong> sungai. Di<br />

<strong>kampung</strong> terdapat beberapa orang yang menja<strong>di</strong> pedagang ikan. Pedagang <strong>kampung</strong><br />

membeli dari masyarakat dan menjualnya ke pasar-pasar reguler. Beberapa<br />

masyarakat menjualnya langsung ke pasar. Untuk jenis-jenis ikan tertentu ada<br />

tengkulak yang datang ke <strong>kampung</strong>. Tempat penjualan ikan dari Jerang Melayu adalah<br />

Pasar Damai, Pasar Lambing dan Pasar Muara Pahu.<br />

Berikut adalah harga ikan <strong>di</strong> <strong>kampung</strong> pada bulan Oktober 2003:<br />

Jenis Ikan Harga Satuan<br />

Baung 10.000 Per kg<br />

Lempam 10.000 Per kg<br />

Repang 10.000 Per kg<br />

Gabus 5.000 Per kg<br />

Lele 5.000 Per kg<br />

Patin 6.000 Per kg<br />

Pepuyu 3.500 Per kg<br />

Toman 2.500 Per kg<br />

Sepat Siam 2.500 Per kg<br />

Sebagian kecil masyarakat yang lain bekerja menggergaji kayu <strong>di</strong> HPH atau <strong>di</strong><br />

<strong>kampung</strong> lain dengan upah Rp.500.000/m 3 untuk kayu ulin, sedangkan untuk kayu<br />

biasa upahnya Rp.100.000/m 3 . Beberapa rumah tangga mendapatkan penghasilan uang<br />

dari hasil menjual rotan dan bibit rotan.<br />

113

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!