02.07.2013 Views

teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk

teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk

teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

B = 10.000 X 100/p x100/q X 100/r X s/1000 X t X 1 g<br />

Keterangan :<br />

B = Benih yang diperlukan per hektar (gram)<br />

p = Jarak antar barisan (cm)<br />

q = Jarak rumpun <strong>tanaman</strong> dalam barisan (cm)<br />

r = Daya kecambah <strong>benih</strong> (%)<br />

s = Bobot 1.000 butir <strong>benih</strong> (gram)<br />

t = Jumlah <strong>tanaman</strong> per rumpun<br />

3) Pemeliharaan <strong>tanaman</strong><br />

Pemeliharaan <strong>tanaman</strong> dalam<br />

budi daya meliputi pemupukan,<br />

penyiangan (pengendalian gulma),<br />

pengendalian hama <strong>dan</strong> penyakit,<br />

serta pengairan <strong>dan</strong> pengelolaan air.<br />

Teknik pemeliharaan <strong>tanaman</strong><br />

hendaknya disesuaikan dengan fase<br />

pertumbuhan <strong>tanaman</strong> sehingga<br />

tindakan yang diberikan tepat <strong>dan</strong><br />

efisien.<br />

a) Pemupukan<br />

Pemupukan dilakukan untuk<br />

memperbaiki ketersediaan hara dalam<br />

tanah. Pada awal pertumbuhan<br />

vegetatif, kebutuhan <strong>tanaman</strong> akan<br />

hara (terutama nitrogen) sangat besar.<br />

Adapun pupuk fosfor (P) <strong>dan</strong> kalium<br />

(K) dibutuhkan <strong>tanaman</strong> pada fase<br />

reproduktif, terutama masa<br />

pembungaan <strong>dan</strong> pengisian <strong>benih</strong><br />

(grain filling). Dosis pupuk hendaknya<br />

disesuaikan dengan ting-kat<br />

kesuburan tanah. Selain untuk<br />

pertumbuhan <strong>tanaman</strong>, pupuk pun<br />

berpengaruh terhadap <strong>produksi</strong> <strong>dan</strong><br />

mutu <strong>benih</strong>. Protein <strong>benih</strong> padi dapat<br />

ditingkatkan dengan pemupukan N<br />

<strong>dan</strong> bobot <strong>benih</strong> padi dapat<br />

ditingkatkan dengan pemu-pukan<br />

kalsium (Ca).<br />

b) Penyiangan<br />

Penyiangan dilakukan untuk<br />

membebaskan lahan dari gulma <strong>dan</strong><br />

<strong>tanaman</strong> lainnya. Gulma <strong>dan</strong> <strong>tanaman</strong><br />

lain dapat berfungsi sebagai<br />

kompetitor dalam mendapatkan air,<br />

hara, <strong>dan</strong> energi matahari. Selain itu,<br />

gulma atau <strong>tanaman</strong> lain juga dapat<br />

menjadi inang bagi hama <strong>dan</strong> penyakit<br />

tertentu atau memungkinkan<br />

terjadinya penyer-bukan silang<br />

dengan <strong>tanaman</strong> <strong>benih</strong>. Pengendalian<br />

gulma dapat dilakukan secara manual<br />

(dengan cara mencabut), mekanis<br />

(menggunakan alat), <strong>dan</strong> kimiawi<br />

(bahan kimia). Penggunaan bahan<br />

kimia untuk mengendalikan gulma<br />

hendaknya selektif agar tidak<br />

membahayakan <strong>tanaman</strong> yang<br />

diusahakan <strong>dan</strong> sumber plasma<br />

nuftah lainnya, serta tidak mencemari<br />

lingkungan (terutama air). Pada saat<br />

penyiangan, biasanya juga dilakukan<br />

pembumbunan (pen<strong>dan</strong>giran) untuk<br />

memperbaiki aerasi di daerah sekitar<br />

perakaran <strong>tanaman</strong>.<br />

98

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!