teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
3) Perlakuan <strong>benih</strong> <strong>dan</strong><br />
pengemasan<br />
Perlakuan <strong>benih</strong> (seed treatment)<br />
adalah pemberian bahan kimia dalam<br />
rangka melindungi <strong>benih</strong> dari hama<br />
<strong>dan</strong> penyakit, baik yang terbawa<br />
<strong>benih</strong>, serangan yang mungkin terjadi<br />
di penyimpangan maupun serangan di<br />
lapang <strong>produksi</strong>. Hal penting yang<br />
diperhatikan di dalam memberikan<br />
perlakuan <strong>benih</strong> adalah jenis <strong>dan</strong><br />
dosis pestisida yang digunakan agar<br />
tidak meracuni <strong>benih</strong>.<br />
Pengemasan bertujuan untuk<br />
melindungi <strong>benih</strong> dari pengaruh<br />
kelembaban udara <strong>dan</strong> pencampuran<br />
antar lot (kelompok) <strong>benih</strong>. Jenis<br />
kemasan <strong>benih</strong> dapat dikelompokkan<br />
menjadi 3, yakni kemasan porus,<br />
resisten <strong>dan</strong> kedap. Kemasan porus<br />
adalah kemasan yang tembus air<br />
sehingga tidak mampu melindungi<br />
<strong>benih</strong> dari pengaruh kelembapan<br />
udara luar. Contohnya, kertas <strong>dan</strong><br />
kain blacu. Kemasan resisten adalah<br />
kemasan yang tahan terhadap<br />
tembusan air, tetapi dalam jangka<br />
panjang kemasan menjadi porus.<br />
Contoh kemasan seperti ini yaitu<br />
kantong plastik. Adapun kemasan<br />
kedap adalah kemasan yang tidak<br />
tembus air. Contohnya botol (gelas)<br />
<strong>dan</strong> kaleng (drum). Jenis kemasan ini<br />
mampu mempertahankan kadar air<br />
<strong>benih</strong> dalam jangka waktu yang lama.<br />
Bila menggunakan kemasan kedap,<br />
kadar air <strong>benih</strong> harus rendah untuk<br />
menghindari pengaruh buruk dari<br />
akumulasi produk respirasi <strong>benih</strong> di<br />
dalam kemasan.<br />
e. Alat <strong>dan</strong> mesin pengolahan<br />
<strong>benih</strong><br />
Secara umum, alat <strong>dan</strong> mesin<br />
pengolahan yang paling dibutuhkan<br />
yaitu alat pem<strong>benih</strong>an (conditioning<br />
<strong>dan</strong> pre-cleaning), alat pengering, alat<br />
pembersih, serta alat perlakuan <strong>dan</strong><br />
pengemasan. Alat-alat tersebut dapat<br />
berupa mesin pengolah <strong>benih</strong> yang<br />
dijalankan secara mekanik atau alat<br />
sederhana yang dijalankan secara<br />
manual. Pemilihan jenis alat pengolah<br />
<strong>benih</strong> tersebut sangat ditentukan oleh<br />
kemampuan penangkar, jenis <strong>dan</strong> nilai<br />
komoditas, tingkat mutu <strong>dan</strong> efisiensi<br />
yang diinginkan, pertimbangan<br />
keuntungan usaha, <strong>dan</strong> ada atau<br />
tidaknya sumber listrik atau mesin<br />
diesel.<br />
1) Alat pengering <strong>benih</strong> (seed drier)<br />
Pengeringan <strong>benih</strong> dapat<br />
dilakukan secara alami dengan panas<br />
matahari atau secara buatan dengan<br />
bantuan alat pengering (seed drier).<br />
Pengeringan secara alami mempunyai<br />
kendala seperti turun hujan, suhu<br />
yang tidak dapat dikontrol, diperlukan<br />
pembalikan <strong>benih</strong>, <strong>dan</strong> kapasitas<br />
lantai jemur yang terbatas. Kendala<br />
tersebut tidak dijumpai bila<br />
pengeringan dilakukan dengan alat<br />
pengering. Secara prinsip, sistem<br />
pengeringan buatan menggunakan<br />
kompor api atau heater sebagai<br />
sumber panas <strong>dan</strong> kipas (fan) sebagai<br />
tenaga penggerak aliran udara.<br />
Kapasitas alat <strong>dan</strong> lama pengeringan<br />
perlu diketahui agar tidak terjadi<br />
overload atau penundaan<br />
103