teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
pengeringan yang dapat menurunkan<br />
mutu <strong>benih</strong>.<br />
Meski penggunaan drier memiliki<br />
berbagai keunggulan dibandingkan<br />
pengeringan alami, tetapi <strong>benih</strong> hasil<br />
pengeringan dengan matahari<br />
memiliki mutu fisik yang lebih baik,<br />
terutama warna <strong>dan</strong> baunya. Benih<br />
yang dikeringkan secara alami<br />
memiliki warna yang lebih cerah <strong>dan</strong><br />
tidak berbau, se<strong>dan</strong>gkan <strong>benih</strong> hasil<br />
pengeringan buatan memiliki warna<br />
yang sedikit kusam <strong>dan</strong> berbau<br />
(terutama bila menggunakan alat<br />
berbahan bakar minyak tanah).<br />
Terdapat berbagai tipe drier<br />
seperti tunnel drier, batch drier, bin<br />
drier, column seed drier <strong>dan</strong> continous<br />
flow tower drier. Penggunaan masingmasing<br />
tipe antara lain tergantung<br />
pada jumlah lot <strong>benih</strong>, serta alat<br />
penanganan <strong>dan</strong> transportasi yang<br />
digunakan. Benih <strong>tanaman</strong> pangan,<br />
seperti kedelai <strong>dan</strong> jagung,<br />
dikeringkan dengan batch drier.<br />
Adapun <strong>benih</strong> yang di<strong>produksi</strong> dalam<br />
jumlah banyak dikeringkan dengan bin<br />
drier atau continous flow drier.<br />
2) Alat pem<strong>benih</strong>an<br />
Alat pem<strong>benih</strong>an adalah alat yang<br />
digunakan untuk memisahkan <strong>benih</strong><br />
dari struktur buah. Jenis <strong>dan</strong> tipe alat<br />
yang digunakan berbeda untuk<br />
setiasp jenis <strong>benih</strong>. Namun, secara<br />
umum alat pem<strong>benih</strong>an terdiri dari<br />
silinder yang memiliki gigi (paku) yang<br />
dapat diputar sehingga mampu<br />
merontok atau memipil <strong>benih</strong>. Tenaga<br />
yang digunakan untuk memutar<br />
silinder perontok dapat berasal dari<br />
tenaga mekanik atau tenaga listrik.<br />
Ada pula mesin yang dilengkapi<br />
dengan blower sehingga <strong>benih</strong> yang<br />
dihasilkan lebih bersih. Faktor penting<br />
yang perlu diperhatikan dalam menggunakan<br />
alat perontok <strong>dan</strong> pemipil<br />
adalah kecepatan putar silinder <strong>dan</strong><br />
jumlah paku yang berpotensi merusak<br />
<strong>benih</strong> secara mekanik. Semakin cepat<br />
putaran silinder <strong>dan</strong> semakin banyak<br />
paku yang dipasang, semakin cepat<br />
pula proses perontokan atau<br />
pemipilan <strong>benih</strong>, tetapi potensi<br />
kerusakan mekanik yang<br />
ditimbulkannya juga semakin besar.<br />
Alat pem<strong>benih</strong>an yang paling<br />
sederhana adalah tangan, seperti<br />
memipil jagung <strong>dan</strong> mengupas <strong>benih</strong><br />
kacang tanah. Cara ini adalah cara<br />
yang paling kecil kerusakan<br />
mekaniknya, tetapi membutuhkan<br />
waktu lama <strong>dan</strong> khusus untuk <strong>benih</strong><br />
jagung, kadar air <strong>benih</strong> harus cukup<br />
rendah (kering pipil).<br />
3) Alat pembersih <strong>benih</strong><br />
Alat pembersih merupakan alat<br />
untuk membersihkan <strong>benih</strong> dari<br />
sumber-sumber kontaminan <strong>dan</strong> <strong>benih</strong><br />
yang tidak bermutu melalui<br />
pengayakan (penyaringan, screening)<br />
<strong>dan</strong> peniupan benda-benda yang tidak<br />
diperlukan dengan blower. Alat<br />
pembersih <strong>benih</strong> tradisional berupa<br />
nyiru atau tampah. Cara<br />
menggunakannya dengan<br />
menggerakkan ke atas <strong>dan</strong> ke bawah,<br />
lalu memutarnya sambil ditiup.<br />
Hasilnya diperoleh <strong>benih</strong> yang bersih.<br />
Kekurangan dari penggunaan alat ini<br />
adalah dibutuhkan waktu yang lama<br />
<strong>dan</strong> tenaga kerja yang banyak.<br />
Meskipun demikian risiko kerusakan<br />
<strong>benih</strong> sangat kecil.<br />
104