teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
jatuhnya partikel yang berkerapatan<br />
(density) sama dalam suatu larutan akan<br />
meningkat secara. linear apabila radius<br />
partikel bertambah secara secara<br />
kuadratik:<br />
2<br />
V =<br />
gr<br />
2<br />
( dp − d )<br />
9n<br />
di mana :<br />
V = kecepatan jatuhnya partikel<br />
(cm detik -1 )<br />
g = percepatan karena gravitasi (cm<br />
detik -1 )<br />
dp = kerapatan partikel (g cm -3 )<br />
d = kerapatan larutan (g cm -3 )<br />
r = radius partikel (cm)<br />
n = viskositas absolut larutan (dyne<br />
detik cm -3 ).<br />
Melalui metode hidrometer tersebut<br />
(1). fraksi pasir merupakan partikelpartikel<br />
yang turun ke dasar suspensi<br />
selama kurang dari 40 detik. (2). fraksi<br />
debu turun antara 40 detik hingga<br />
hampir dua jam, se<strong>dan</strong>gkan. (3).<br />
sisanya yang masih tersuspensi<br />
merupakan fraksi liat.<br />
Proporsi hasil penetapan masingmasing<br />
fraksi tanah ini kemudian<br />
dicocokkan dengan proporsi pada<br />
segitiga tekstur (Gambar 3.1), misalnya<br />
contoh tanah o berkadar pasir 25%,<br />
debu 25% <strong>dan</strong> liat 50%, maka berarti<br />
tanah bertekstur liat.<br />
Peran tekstur tanah sebagaimana<br />
diuraikan di atas akan memengaruhi<br />
pertumbuhan <strong>dan</strong> <strong>produksi</strong> <strong>tanaman</strong>,<br />
hasil penelitian pengaruh tekstur tanah<br />
terhadap <strong>produksi</strong> jagung <strong>dan</strong> kentang<br />
tertera pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 ini<br />
menunjukkan bahwa jagung ideal<br />
tumbuh pada tanah bertekstur lempung,<br />
se<strong>dan</strong>gkan kentang ideal pada tanah<br />
bertekstur lempung berpasir ketimbang<br />
yang bertekstur liat <strong>dan</strong> pasir<br />
berlempung. Namun keduanya tumbuh<br />
ideal pada tanah bertekstur pasir apabila<br />
disertai dengan irigasi. Pada kondisi<br />
tanpa irigasi, tanah lempung<br />
memberikan sifat-sifat fisik yang baik<br />
sebagaimana diuraikan sebelumnya,<br />
sehingga sistem perakarannya leluasa<br />
untuk berkembang.<br />
Tanah yang lebih baik adalah tanah<br />
bertesktur lempung berpasir ketimbang<br />
tekstur lempung terkait dengan<br />
kebutuhan <strong>tanaman</strong> kentang terhadap<br />
ruang untuk perpanjangan <strong>dan</strong><br />
pembesaran umbinya. Pinus resinosa<br />
ideal pada tanah bertekstur lempung<br />
berpasir meskipun jika dibanding<br />
dengan tanah bertekstur pasir yang<br />
diberi air irigasi.<br />
Pada tanah-tanah di daerah tropika,<br />
nisbah debu : Liat merupakan kriteria<br />
penting dalam mengevaluasi fenomena<br />
seperti: (1) migrasi liat, (2) taraf<br />
pelapukan fisik, <strong>dan</strong> (3) umur bahan<br />
induk tanah; serta (4) klasifikasi tanah<br />
(Lal, 1979).<br />
5.2.2 Struktur<br />
Apabila tekstur mencerminkan<br />
ukuran partikel dari fraksi-fraksi tanah,<br />
maka struktur merupakan kenampakan<br />
bentuk atau susunan partikel-partikel<br />
primer tanah (pasir, debu <strong>dan</strong> liat individual)<br />
hingga partikel-partikel sekunder<br />
(gabungan partikel-partikel primer yang<br />
disebut ped (gumpalan) yang<br />
membentuk agregat (bongkah). Tanah<br />
yang partikel-partikelnya belum<br />
bergabung, terutama yang bertekstur<br />
pasir, disebut tanpa struktur atau<br />
berstruktur lepas, se<strong>dan</strong>gkan tanah<br />
bertekstur liat, yang terlihat massif (padu<br />
tanpa ruang pori, yang lembek jika<br />
basah <strong>dan</strong> keras jika kering) atau<br />
apabila dilumat dengan air membentuk<br />
pasta disebut juga tanpa struktur.<br />
153