teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
3) Faktor fisik <strong>dan</strong> fisiologis<br />
Faktor ini berkaitan dengan<br />
performa <strong>benih</strong> seperti tingkat<br />
kemasakan, tingkat kerusakan<br />
mekanis, tingkat keusangan<br />
(hubungan antara vigor awal <strong>dan</strong><br />
lamanya disimpan), tingkat kesehatan,<br />
ukuran <strong>dan</strong> berat jenis, komposisi<br />
kimia, struktur, tingkat kadar air, <strong>dan</strong><br />
dormansi <strong>benih</strong>.<br />
a) Tingkat kemasakan <strong>benih</strong><br />
Panen yang dilakukan sebelum<br />
masak fisiologis akan menghasil-kan<br />
<strong>benih</strong> yang kurang bermutu. Oleh<br />
karenanya, pemanenan <strong>benih</strong> pada<br />
tingkat kemasakan yang tepat<br />
sangatlah penting dalam<br />
mendapatkan tingkat mutu <strong>benih</strong><br />
(awal) yang tinggi <strong>dan</strong> mutu daya<br />
simpan <strong>benih</strong> yang panjang.<br />
b) Tingkat keusangan <strong>benih</strong><br />
Tingkat vigor awal tidak dapat<br />
dipertahankan karena <strong>benih</strong> akan<br />
mengalami proses kemunduran<br />
secara kronologis. Sifat kemunduran<br />
ini tidak dapat dicegah <strong>dan</strong> tidak dapat<br />
balik atau diperbaiki secara sempurna.<br />
c) Tingkat kerusakan <strong>benih</strong><br />
Tingkat kerusakan <strong>benih</strong> pada<br />
umumnya dapat diidentifikasi dari laju<br />
kemunduran mutu <strong>benih</strong>. Hal ini<br />
dapat diperkecil dengan melakukan<br />
penanganan <strong>dan</strong> pengolahan,<br />
penyimpanan, serta pendistribusian<br />
<strong>benih</strong> secara baik. Pengemasan <strong>dan</strong><br />
penyimpanan <strong>benih</strong> hendaknya<br />
mampu menjaga tingkat kadar air<br />
<strong>benih</strong> <strong>dan</strong> mutu <strong>benih</strong> dari pengaruhpengaruh<br />
lingkungan luar<br />
(kelembaban udara, suhu ruangan,<br />
<strong>dan</strong> hama serta penyakit). Kadar air<br />
<strong>benih</strong> sangat penting untuk<br />
dipertahankan karena peningkatan 1%<br />
nilai kadar air akan mampu<br />
menurunkan daya simpan <strong>benih</strong><br />
menjadi setengahnya. Kadar air dapat<br />
dipertahankan dengan kemasan yang<br />
kedap udara luar, seperti plastik<br />
polietilin, atau <strong>benih</strong> disimpan dalam<br />
ruangan yang kering, misalnya di atas<br />
para-para dapur. Pendistribusian<br />
<strong>benih</strong> tidak sampai merusak kemasan<br />
<strong>benih</strong>. Apabila kemasannya rusak,<br />
kadar air <strong>benih</strong> akan berubah <strong>dan</strong><br />
memungkinkan tercampurnya antara<br />
satu kelompok <strong>benih</strong> (dari satu<br />
kemasan) dengan kelompok <strong>benih</strong> lain<br />
(dari kemasan aslinnya).<br />
d) Tingkat kesehatan <strong>benih</strong><br />
Tingkat kesehatan berkaitan<br />
dengan ada tidaknya serangan <strong>dan</strong><br />
tingkat serangan hama <strong>dan</strong> penyakit.<br />
Serangan hama dari penyakit dapat<br />
terjadi sejak <strong>benih</strong> masih berada di<br />
lapang sampai di ruang penyimpanan.<br />
Mutu <strong>benih</strong> yang terserang hama<br />
<strong>dan</strong> atau penyakit akan menurun.<br />
Kerusakan yang ditimbulkan oleh<br />
hama dapat secara langsung, yakni<br />
<strong>benih</strong> dimakan atau struktur, terutama<br />
embrio, rusak (sehingga <strong>benih</strong> tidak<br />
mampu berkecambah secara normal).<br />
Dapat pula <strong>benih</strong> rusak secara tidak<br />
langsung, yakni hama sebagai<br />
pembawa penyakit. Adapun<br />
kerusakan yang ditimbulkan penyakit,<br />
selain menimbulkan lingkungan<br />
penyimpanan yang tidak optimum,<br />
cendawan umumnya menghasilkan<br />
114