teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
udara, air, mineral, <strong>dan</strong> bahan organik<br />
selalu dalam keadaan seimbang<br />
sehingga keseimbangan ekosistem pada<br />
lahan pertanian akan terkendali.<br />
Pupuk organik (kompos) merupakan<br />
pupuk alami hasil proses penguraian<br />
bahan organik oleh mikroba pengurai<br />
secara aerob (butuh udara). Proses<br />
UNSUR KEGUNAAN<br />
penguraian bahan organik dapat<br />
dilakukan dengan beberapa cara antara<br />
lain: memanfaatkan mikroba pengurai<br />
secara alami, menambahkan starter<br />
mikroba ke dalam bahan kompos <strong>dan</strong><br />
dengan bantuan biota pengurai cacing<br />
tanah.<br />
Nitrogen (N) Mendorong pertumbuhan daun, cabang <strong>dan</strong> batang<br />
Mendorong pertumbuhan akar,<br />
Phosfor (P) mempengaruhi pertumbuhan bunga <strong>dan</strong><br />
buah<br />
Kalium (K)<br />
Kalsium (Ca)<br />
Magnesium (Mg)<br />
Memperkokoh tubuh <strong>tanaman</strong>, dipakai oleh <strong>tanaman</strong><br />
dalam penyerahap bahan <strong>dan</strong> enerji yang dihasilkan<br />
dari fotosintesa.<br />
Mempercepat pertumbuhan akar, batang<br />
<strong>dan</strong> mempermudah penyerapan unsur<br />
kaliurn.<br />
Merupakan bagian dari khlorofil <strong>dan</strong> aktif dalam proses<br />
distribusi fosfor ke seluruh bagian <strong>tanaman</strong>.<br />
Belerang (S) Memperkokoh kerja fosfor<br />
Besi (Fe) Sangat berpengaruh dalam pembentukan khlorofil<br />
Mangan (Mn) Membantu <strong>tanaman</strong> dalam penyerapan nitrogen<br />
Seng (Zn) Mendorong proses pengubahan energi dalam <strong>tanaman</strong><br />
Tembaga (Cu) Diperlukan dalam proses pembentukan khlorofil<br />
Molybdenum (Mo) Berperan dalam penyerapan besi.<br />
Yang termasuk ke dalam pupuk<br />
organik adalah: pupuk kan<strong>dan</strong>g <strong>dan</strong><br />
pupuk organik sisa <strong>tanaman</strong>. Selain dapat<br />
menyediakan unsur hara bagi <strong>tanaman</strong>,<br />
pupuk an<strong>dan</strong>g juga membantu<br />
memperbaiki struktur tanah <strong>dan</strong> aktifitas<br />
hewan <strong>dan</strong> mikroba tanah.<br />
1). Pupuk kan<strong>dan</strong>g<br />
Sisa <strong>tanaman</strong> mengandung unsur<br />
hara yang cukup tinggi, terutama kalium.<br />
Untuk sistem pertanian radisional (tidak<br />
intensif), pengembal ian sisa <strong>tanaman</strong><br />
dapat mengurangi kebutuhan pemberian<br />
pupuk untuk <strong>tanaman</strong> berikutnya<br />
sebanyak 50% untuk K, 30% P, <strong>dan</strong> N<br />
sampai 90% tergantung jenis<br />
<strong>tanaman</strong>nya. Karena itu sisa <strong>tanaman</strong><br />
(jerami, batang jagung) perlu dikembalikan<br />
ke lahan pertanian.<br />
Berdasarkan Tabel 5.6. bila seorang<br />
petani menggunakan 4 ton pupuk<br />
kan<strong>dan</strong>g sapi per hektar, berarti dia<br />
menambahkan 20 kg N, 8 kg P, <strong>dan</strong> 20 kg<br />
169