teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
lanjut; akar tidak sehat <strong>dan</strong> menghitam;<br />
kerebahan <strong>dan</strong> kehampaan gabah tinggi;<br />
bobot gabah lebih ringan.<br />
Kekurangan (kahat) K terjadi di<br />
daerah per<strong>tanaman</strong> yang intensif yang<br />
mendapat pemupukan N <strong>dan</strong> P tinggi. K<br />
seringkali kurang pada tanah berpasir<br />
atau bertekstur kasar; tanah kering<br />
masam; lahan sawah terdegradasi; tanah<br />
sulfat masam; <strong>dan</strong> tanah organik.<br />
Catatan: penambahan unsur K dari air<br />
irigasi cukup nyata pada daerah tertentu.<br />
Pada hara <strong>tanaman</strong> optimum,<br />
<strong>tanaman</strong> rata-rata mengambil sekitar 19<br />
kg K2O (16 K) untuk setiap ton hasil (2,2<br />
kg K2O pada buah <strong>dan</strong> 16,8 kg K2O pada<br />
serasah orgainik). Rekomendasi<br />
pemupukan K berdasarkan target hasil<br />
<strong>dan</strong> status K tanah.<br />
Bila dosis yang digunakan rendah,<br />
benam <strong>dan</strong> aduk pupuk K ke dalam tanah<br />
terakhir sebelum tanam pindah atau sebar<br />
seluruh pupuk K pada 10-15 hari setelah<br />
<strong>benih</strong> disebar langsung. Pada dosis >30<br />
K2O/ha, berikan 50% sebagai pupuk<br />
dasar <strong>dan</strong> 50% pada awal pembentukan<br />
bunga. Pemberian K paling tidak dua kali<br />
pada tanah berpasir dengan derajat<br />
pencucian tinggi. Pemberi-an K pada fase<br />
pembungaan meningkatkan ketahanan<br />
<strong>tanaman</strong> terhadap penyakit <strong>dan</strong><br />
kerebahan dengan kanopi rapat <strong>dan</strong><br />
target hasil tinggi, namun belum tentu<br />
meningkatkan hasil. Sumber kalium yang<br />
banyak dikenal adalah kalium klorida<br />
(MOP-muriate of potash) yang<br />
mengandung 50% K atau 60% K2O<br />
dalam bentuk KCl (30 kg K2O setara<br />
dengan 50 kg MOP atau KCl).<br />
• Belerang<br />
Belerang atau Sulfur (S) adalah hara<br />
utama penting yang diperlukan untuk<br />
<strong>produksi</strong> khlorofil. S diperlukan untuk<br />
mem<strong>produksi</strong> asam amino (cystein,<br />
methionin, <strong>dan</strong> cystin) dalam <strong>tanaman</strong><br />
yang berkaitan dengan nutrisi manusia. S<br />
sangat mobil dalam <strong>tanaman</strong> (walaupun<br />
lebih kurang mobil dibandingkan dengan<br />
N), namun hanya sebagian mobil dalam<br />
tanah.<br />
Gejala kahat unsur S ditunjukkan<br />
dengan warna <strong>tanaman</strong> hijau pucat; daun<br />
muda menguning pucat (kontras dengan<br />
daun tua yang menguning cepat <strong>dan</strong> mati<br />
pada <strong>tanaman</strong> kahat N). Analisis tanah<br />
<strong>dan</strong>/<strong>tanaman</strong> diperlukan untuk konfirmasi<br />
gejala kahat S. Kahat S sesungguhnya<br />
jarang dijumpai. S mungkin diperlukan<br />
pada tanah berpasir yang mudah tercuci;<br />
tanah dengan kandungan bahan organik<br />
rendah; <strong>dan</strong> tanah dengan pelapukan<br />
tinggi kaya akan besi oksida. Aplikasi<br />
unsur belerang dilakukan dengan<br />
pemberian sebanyak 10 kg S/ha pada<br />
kahat S yang parah. Tanaman<br />
memerlukan sekitar 2 kg S/ha<br />
(jerami+gabah) untuk setiap ton hasil<br />
gabah. Bila dibutuhkan, berikan semua<br />
jenis pupuk S sesaat sebelum<br />
pelumpuran bersama dengan pupuk P<br />
<strong>dan</strong> K. Pengaruh pemberian S bertahan<br />
sampai 2 musim tanam. Sumber S yang<br />
biasa digunakan adalah amonium sulfat<br />
(24% S), single super fosfat (12% S), <strong>dan</strong><br />
gypsum (17% S).<br />
• Zinc<br />
Seng atau Zinc (Zn) adalah hara<br />
utama penting yang dibutuhkan <strong>tanaman</strong><br />
untuk beberapa proses biokimia dalam<br />
<strong>tanaman</strong> padi, termasuk <strong>produksi</strong> klorofil<br />
<strong>dan</strong> integritas membran. Oleh karenanya<br />
kahat Zn mempengaruhi warna <strong>dan</strong> turgor<br />
<strong>tanaman</strong>. Zn hanya sedikit mobil dalam<br />
<strong>tanaman</strong> <strong>dan</strong> sangat mobil di dalam<br />
tanah. Seng membatasi pertumbuhan<br />
<strong>tanaman</strong>, suplai Zn tanah rendah atau<br />
kondisi tanah buruk (misalnya, selalu<br />
kebanjiran) menghalangi serapan Zn oleh<br />
<strong>tanaman</strong>. Pada kasus tertentu, Zn perlu<br />
diberikan sesuai kebutuhan. Hara lainnya<br />
perlu diberikan dalam jumlah seimbang<br />
untuk menjamin respon <strong>tanaman</strong> yang<br />
baik terhadap pupuk Zn <strong>dan</strong> pencapaian<br />
183